0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan3 halaman

Diskusi 8 Ekonomi Internasional

Strategi industrialisasi yang digunakan Indonesia saat ini adalah kombinasi antara substitusi impor dan promosi ekspor. Indonesia pernah menggunakan substitusi impor untuk melindungi industri mobil nasional namun kini lebih fokus pada promosi ekspor melalui perjanjian perdagangan dan pengembangan industri berorientasi ekspor seperti industri halal.

Diunggah oleh

Kamila
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan3 halaman

Diskusi 8 Ekonomi Internasional

Strategi industrialisasi yang digunakan Indonesia saat ini adalah kombinasi antara substitusi impor dan promosi ekspor. Indonesia pernah menggunakan substitusi impor untuk melindungi industri mobil nasional namun kini lebih fokus pada promosi ekspor melalui perjanjian perdagangan dan pengembangan industri berorientasi ekspor seperti industri halal.

Diunggah oleh

Kamila
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 3

KAMILA 050255517

Ekonomi Internasional
Diskusi 8

Silakan melakukan diskusi berdasarkan topik yang telah ditentukan di


bawah ini. Mohon menuliskan jawaban dengan bahasa Anda sendiri,
menuliskan sumber kutipan, tidak melakukan plagiasi, dan tidak menyalin
jawaban dari ChatGPT atau sejenisnya.
"Terdapat dua strategi industrialisasi, yaitu subtitusi impor dan promosi
ekspor. Analisislah strategi apa yang digunakan Indonesia saat ini dan
negara-negara tetangga!"

JAWABAN:
Strategi industrialisasi:
a. Substitusi impor
Strategi ini sangat popular di negara berkembang setelah perang dunia
kedua hingga tahun 1980. Strategi ini berpendapat bahwa negara
berkembang harus memberikan perlindungan terhadap sector yang
melakukan persaingan langsung dengan barang impor yang lebih
kompetitif dari segi kualitas dan harga.
Dukungan terhadap strategi ini dapat diberikan dalam berbagai cara,
misalnya negara berkembang memberikan subsidi bagi produksi
manufaktur dan pertanian pada umumnya. Strategi substitusi impor yang
biasa ditempuh di negara berkembang lebih ditujukan dalam usaha
mengembangkan industri yang berorientasi pada pasar domestic. Strategi
tersebut dilakukan dengan pembatasan perdagangan internasional yang
menggunakan tarif dan kuota dalam rangka mendorong substitusi barang
yang diimpor dengan produk yang dihasilkan dalam negeri.
Indonesia pernah melakukan strategi ini pada era orde baru untuk
melindungi infant industry mobil nasional TIMOR, namun mendapat
gugatan dari Jepang melalui WTO.
b. Promosi ekspor
Kebijakan ini mengupayakan ekspor produk, khussunya manufaktur, ke
dunia internasional, terutama ke negara maju. Kebijakan ini memberikan
hasil yang memuaskan dan mencatat kemajuan yang besar bagi negara.
Kebijakan ini dilakukan dan dipelopori di negara Kawasan Asia Timur
yaitu Jepang, Hongkong, Taiwan, Singapura dan Korea Selatan. Oleh
world bank negara tersebut dikatakan sebagai HPAEs (High performing
Asian economies) karena berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi yang
tinggi sebanyak dua digit. Keberhasilan yang terjadi di Asia telah
membuktikan bahwa dengan adanya perdagangan internasional dan lebih
bebas memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan Ketika pemerintah
melakukan intervensi dan batasan. Kunci keberhasilan pertumbuhan
dan pengembangan ekonomi di negara HPAEs terdapat pada kebijakan
perdagangan yang relative lebih bebas daripada negara berkembang
lainnya dan negara-negara HPAEs gencar melakukan promosi ekspor.
Daneta Fildza Adany (2017) dalam penelitiannya menjelaskan Indonesia
sebagai bagian dari ASEAN memiliki kebijakan perdagangan internasional
yang mengarah pada promosi ekspor. Ada pendapat untuk meningkatkan
ekspor kebijakan promosi ekspor diimplementasikan, sebagai strategi
untuk memperluas pasar melalui perdagangan bebas, sehingga negara-
negara dapat secara efisien berdagang dan mendapat keuntungan dengan
menghilangkan batasan-batasan perdagangan. Melalui pendekatan
diplomasi ekonomi, negara Indonesia dapat memberikan dukungan dan
atau pendampingan kepada actor-aktor ekonomi negara maupun non-
negara dalam upayanya membangun atau memperluas pengaruhnya di
pasar internasional, dalam rangka untuk memperoleh atau
mengamankan kepentingan nasional di ruang lingkup Internasional.
Berikut ini adalah beberapa strategi yang digunakan Indonesia:
a. Industrialisasi berdasarkan impor
Strategi ini melibatkan pengembangan industri dengan mengimpor bahan
baku dan komponen dari luar negeri.Hal ini memungkinkan Indonesia
untuk mengakumulasi keahlian dan teknologi yang diperlukan untuk
mengembangkan industri.
b. Promosi ekspor
Strategi ini melibatkan pemasaran produk Indonesia ke luar negeri untuk
meningkatkan pendapatan ekspor dan menyediakan pasar baru untuk
produk-produk Indonesia.
c. Inovasi
Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya inovasi untuk menjadi
negara maju. Inovasi akan membantu Indonesia menciptakan produk
yang bernilai tambah tinggi dan mempersiapkan negara untuk
menghadapi tantangan di dunia.
d. Pengembangan kawasan industry
Strategi ini melibatkan pengembangan industri di daerah dengan
mendukung insentif yang memadai dan infrastruktur yang berkualitas.
e. Penyediaan sumber daya manusia
Pemerintah Indonesia menghargai pentingnya mengembangkan
keterampilan dan know-how sumber daya manusia untuk mengimbangi
aplikasi teknologi dan inovasi di manufaktur.
f. Perjanjian perdagangan
Strategi ini melibatkan perluasan akses pasar melalui perjanjian
perdagangan untuk meningkatkan ekspor dan investasi
g. Industrialisasi halal berorientasi ekspor
Pemerintah Indonesia mendorong pengembangan industri halal yang
berorientasi ekspor untuk meningkatkan pendapatan ekspor dan
membuat Indonesia menjadi pemasok yang mampu.

Sumber:
Tri Widodo. Ekonomi Internasional Modul 8
http://sjir.ejournal.unsri.ac.id/index.php/sjir/article/view/36/15

Anda mungkin juga menyukai