0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
129 tayangan8 halaman

Esai Uts PPK

Esai ini membahas komponen-komponen penting rancangan kawasan seperti jaringan jalan raya, perhentian transportasi umum, dan zonasi. Kawasan Dubai memiliki jaringan jalan raya yang baik karena bervariasi, sedangkan Boston memiliki jaringan jalan raya, perhentian transportasi umum, namun zonasi perdagangannya buruk.

Diunggah oleh

Zainal Musthapha
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
129 tayangan8 halaman

Esai Uts PPK

Esai ini membahas komponen-komponen penting rancangan kawasan seperti jaringan jalan raya, perhentian transportasi umum, dan zonasi. Kawasan Dubai memiliki jaringan jalan raya yang baik karena bervariasi, sedangkan Boston memiliki jaringan jalan raya, perhentian transportasi umum, namun zonasi perdagangannya buruk.

Diunggah oleh

Zainal Musthapha
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 8

ESAI KOMPONEN-KOMPONEN RANCANGAN KAWASAN

Latar Belakang

Profesi arsitek dalam pikiran awam adalah orang yang merancang bangunan.
Sebagian besar orang belum memahami mengenai peran sesungguhnya dari seorang
arsitek. Pada mukadimah yang disusun Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dalam buku
‘Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek’, disebutkan bahwa seorang
arsitek sejatinya “menyadari profesi yang luhur, membaktikan diri kepada bidang
perencanaan, perancangan, dan pengelolaan lingkungan binaan dengan segenap
wawasan, kepakaran, dan kecakapannya”. Mukadimah tersebut dapat disimpulkan
bahwa sejatinya arsitek tidak hanya merancang bangunan, tetapi memiliki peran
dalam perencanaan, perancangan, dan pengelolaan lingkungan binaan.

Dalam konteks perancangan kawasan, lingkungan binaan berarti hubungan antara


bangunan dan masyarakat suatu kawasan dengan komponen-komponen yang
terdapat pada kawasan tersebut. Simpulan lainnya dari mukadimah tersebut adalah
arsitek harus mampu merancang kawasan. Sebelum memulai merancang kawasan,
seorang arsitek membutuhkan kepemahaman mengenai komponen-komponen
rancangan kawasan. Oleh karena itu, penulis membuat sebuah esai mengenai
komponen-komponen rancangan kawasan yang baik dan buruk, serta contoh-contoh
kawasannya.

Komponen-komponen rancangan kawasan yang akan dibahas dalam esai ini adalah
jaringan jalan raya, perhentian angkutan umum berjalur ekslusif, perhentian angkutan
umum jalan raya, zonasi perumahan, dan zonasi perdagangan dan jasa. Kawasan
yang dijadikan contoh oleh penulis adalah kawasan Boston dan Dubai.

Jaringan Jalan Raya

Jaringan jalan raya pada suatu kawasan menjadi sangat vital karena jaringan jalan
raya merupakan akses berlangsungnya kegiatan manusia dan kendaraan darat,
seperti mobil, sepeda motor, dll. Jaringan jalan raya pada suatu kawasan, umumnya
terdiri dari berbagai tipe jalan, baik itu tipe jalan 2x5, tipe jalan 2x4, tipe jalan 2x3, tipe
jalan 2x2, dan tipe jalan 2x1. Suatu kawasan tidak harus memiliki semua tipe jalan,
tetapi tipe jalan tersebut dirancang berdasarkan kebutuhan manusia dan kawasannya.
Jaringan jalan raya yang baik pada suatu kawasan adalah yang dapat
menghubungkan setiap blok yang terdapat di kawasan tersebut. Dalam konteks
zonasi kawasan, jaringan jalan raya yang baik adalah yang dapat menghubungkan
antara zona perumahan dengan zona perdagangan dan jasa, zona pelayanan umum,
zona perkantoran, zona pariwisata, zona ruang terbuka hijau, dll.

Jaringan jalan raya di Boston, Amerika Serikat terdiri dari tipe jalan 2x2 dan tipe jalan
2x1. Arti tipe jalan 2x1 adalah jalanan yang memiliki dua jalur dan setiap jalur memiliki
satu lajur. Lebar lajur pada tipe jalan 2x1 di kawasan Boston berkisar 3 meter sampai
dengan 5 meter, dan lebar lajur pada tipe jalan 2x2 di kawasan Boston berkisar 4
meter sampai dengan 5 meter. Lebar jalan tipe 2x1 di kawasan Boston berkisar 8
meter sampai dengan 10 meter, sedangkan lebar jalan tipe 2x2 berkisar 16 meter
sampai dengan 20 meter. Jalan tipe 2x2 di kawasan Boston memisahkan setiap blok
yang terdapat di kawasan Boston, sedangkan jalan tipe 2x1 memisahkan setiap sub
blok yang terdapat pada setiap blok di kawasan Boston. Jaringan jalan raya di Boston
sudah dilengkapi dengan rambu-rambu lalu lintas.

Jaringan jalan raya di Boston termasuk baik, hal tersebut karena meskipun terdapat
dua tipe jalan namun setiap tipe jalan memiliki kisaran lebar 8 meter sampai dengan
20 meter. Selain lebar jalan yang cukup, jaringan jalan raya di Boston sudah saling
menghubungkan antara zona perumahan dengan zona perdagangan dan jasa, zona
pelayanan umum, zona perkantoran, zona pariwisata, dan zona ruang terbuka hijau.

Jaringan jalan raya di Dubai, Uni Emirat Arab tergolong bervariasi karena terdiri dari
tipe jalan 1x1, tipe jalan 1x2, tipe jalan 2x3, tipe jalan 2x4, dan tipe jalan 2x5. Lebar
jalan tipe 1x1 dan 1x2 di kawasan Dubai berkisar 3 meter sampai dengan 5 meter,
sedangkan lebar jalan tipe 2x3, 2x4, dan 2x5 berkisar 20 meter sampai dengan 40
meter. Jalan tipe 2x3, 2x4, dan 2x5 di kawasan Dubai memisahkan blok-blok yang
terdapat di kawasan Dubai, sedangkan jalan tipe 1x1 dan 1x2 memisahkan setiap sub
blok yang terdapat di kawasan Dubai.

Jaringan jalan raya di Dubai termasuk baik, hal tersebut karena jaringan jalan raya di
Dubai terdiri dari tipe jalan yang bervariatif. Tipe jalan yang bervariatif merupakan
salah satu indikator yang menandakan bahwa Dubai merupakan kawasan yang padat
penduduk. Suatu kawasan yang padat membutuhkan tipe jalan yang bervariatif untuk
menghubungkan antara zona satu dengan zona lainnya. Tipe jalan yang bervariatif
pada kawasan yang padat akan menghasilkan kemungkinan ketersediaan lahan yang
lebih luas. Selain tipe jalan yang bervariatif, lebar jalan di kawasan Dubai berkisar 3
meter sampai dengan 40 meter, hal ini menjadi salah satu faktor jaringan jalan raya di
kawasan Dubai dikatakan baik.
Perhentian Angkutan Umum

Tempat perhentian angkutan umum merupakan komponen yang harus ada pada
suatu kawasan yang baik. Tempat perhentian angkutan umum menjadi penunjang
bagi masyarakat suatu kawasan untuk menggunakan moda transportasi umum. Jenis
perhentian angkutan umum dibagi menjadi perhentian angkutan umum berjalur
eksklusif dan perhentian angkutan umum jalan raya. Perhentian angkutan umum
berjalur ekslusif contohnya adalah stasiun, sedangkan contoh perhentian angkutan
umum jalan raya adalah halte bus.

Perhentian angkutan umum di kawasan Boston terdiri dari stasiun dan halte bus. Di
kawasan Boston terdapat tiga stasiun kereta, namun radius 1 kilometer dari setiap
stasiun di kawasan Boston hampir dapat menjangkau setiap blok yang terdapat di
kawasan Boston. Jika pada suatu kawasan semakin banyak blok yang dijangkau
dalam radius 1 kilometer dari stasiun, maka kemungkinan besar masyarakatnya akan
tertarik untuk menggunakan moda transportasi umum. Oleh karena itu, perhentian
angkutan umum berjalur ekslusif di kawasan Boston dapat dikatakan baik.

Di kawasan Boston terdapat banyak titik perhentian bus, hal ini dapat dilihat pada
gambar di bawah.
Radius 500 meter dari halte bus di kawasan Boston dapat menjangkau banyak sub
blok kawasan Boston. Jika pada suatu kawasan semakin banyak sub blok yang
dijangkau dalam radius 500 meter dari halte bus, maka kemungkinan besar akan
memudahkan masyarakatnya untuk menjangkau halte bus dengan berjalan kaki.
Jarak 500 meter adalah batas kemudahan seseorang untuk menjangkau sesuatu
dengan berjalan kaki.

Sebagian besar titik perhentian bus yang terdapat di kawasan Boston tidak disertai
oleh bangunan halte bus, tetapi hanya ditandai oleh markah jalan. Hal tersebut dapat
berakibat buruk karena akan membuat orang tidak mendapat kenyamanan ketika
sedang menunggu bus, namun akan tidak berdampak buruk apabila bus yang
beroperasional dapat tiba dengan tepat waktu sesuai yang dijadwalkan. Oleh karena
itu, secara keseluruhan, tempat perhentian angkutan umum berjalur eksklusif dan
tempat perhentian angkutan umum jalan raya pada kawasan Boston dapat dikatakan
baik.
Zonasi Kawasan

Suatu kawasan terdiri dari zona perumahan, zona perdagangan dan jasa, dll. Zona-
zona tersebut dibuat untuk mengakomodasi pembangunan suatu kawasan agar
pembangunannya teratur dan bangunan yang dibangun sesuai dengan peruntukan
lahannya. Zonasi suatu kawasan yang baik adalah yang saling terhubung berdekatan
antara zona perumahan dengan zona perdagangan dan jasa, zona pelayanan umum,
dll.

Pada gambar di bawah, dapat dilihat bahwa di kawasan Boston, zona perdagangan
dan jasa berada di batas antara blok satu dengan blok lainnya, sehingga terpusat di
sepanjang jalan tipe 2x2.

Sebagian besar zona perdagangan dan jasa di kawasan Boston terdapat di setiap
blok, namun polanya tidak menyebar dan tidak merata di setiap blok.

Pola seperti ini dapat menyebabkan jangkauan yang menjadi lebih jauh bagi sebagian
besar masyarakat.
Zona perdagangan dan jasa di kawasan Boston presentasenya sangat kecil apabila
dibandingkan dengan zona perumahan di kawasan Boston. Zona perumahan di
kawasan Boston terdapat di setiap blok kawasan Boston. Oleh karena itu, secara
keseluruhan zonasi di kawasan Boston dapat dikatakan buruk.

Kesimpulan

Suatu kawasan yang baik adalah kawasan yang memiliki komponen-kompen


rancangan kawasan, seperti jaringan jalan raya, tempat perhentian angkatan umum
berjalur eksklusif, tempat perhentian angkatan umum jalan raya, zonasi kawasan, dll.
Komponen-komponen tersebut disesuaikan dengan kebutuhan kawasannya. Dari
Contoh kawasan Boston dan Dubai, dapat diketahui bahwa kawasan Dubai memiliki
jaringan jalan raya yang baik. Dan kawasan Boston memiliki jaringan jalan raya yang
baik, tempat perhentian angkutan umum berjalur eksklusif yang baik, tempat
perhentian angkutan umum jalan raya yang baik, dan zona perdagangan dan jasa
yang buruk.

Anda mungkin juga menyukai