H.
Pejantan Ideal Pada Budidaya Kelinci
Aktivitas kelinci berlangsung pada malam hari. Perkawinannya pun sebaiknya dilakukan pada malam hari, pagi atau sore hari.
Pada saat ini suhu udara sejuk, kondisi terbaik untuk segala aktivitas kelinci. Induk yang akan dikawinkan, selain telah dewasa
kelamin juga telah mencapai bobot ideal yang diperlukan. Minimal telah berbobot 2,5 kg untuk kelinci pedaging. Sehat dan dalam
kondisi fit.
Seekor pejantan ideal mampu melayani 10 ekor betina. Umumnya dalam kandang koloni, sejumlah kelinci betina dicampur dengan
pejantan. Idealnya 5 ekor betina dicampur dengan satu pejantan di dalam satu ruang kandang koloni.
Dalam satu kandang koloni, tidak dibenarkan sampai ada dua pejantan. Keduanya akan berkelahi sampai salah satu di antaranya
luka-luka dan cacat seumur hidup. Dalam berkelahi, pejantan cenderung merusak testis lawannya sampai tidak berfungsi.
Dalam pemeliharaan sistem kandang baterai, pejantan dan betina cenderung dipisah satu sama lain. Pejantan dikawinkan seminggu
sekali, kadang-kadang dua kali dalam seminggu.
I. Kawin Kandang Pada Ternak Kelinci
Cara mengawinkannya dapat dilakukan dengan memasukkan kelinci betina ke dalam kandang pejantan. Kalau ditolak, ganti
dengan pejantan di kandang lain sampai diperoleh pasangan yang disukai. Kalau calon pasangan tak disukai, tak jarang si betina
menyerang pejantan dengan garang.
Segera setelah kelinci betina dimasukkan kandang, pejantan akan menciumi mulut, hidung, dan kelamin betina sambil melompat-
lompat dan berputar-putar. Kadang-kadang disertai suara mendengus. Betina yang suka dan siap dikawini akan segera mengangkat
pantat, melipat ekornya ke atas, dan akan berdiam diri menanti. la tidak menolak tubuhnya dinaiki pejantan untuk dikawini. Bila
pejantannya aktif, perkawinan segera berlangsung. Begitu pejantan jatuh terguling di samping betina, perkawinan selesai.
J. Kawin Sodor Pada Ternak Kelinci
Kalau jumlah pejantan terbatas, hanya satu ekor misalnya, perkawinan bisa dibantu dengan memegang kelinci betina. Cara ini
mudah, dilakukan kalau kelinci betina maupun pejantan jinak, terbiasa dipegang-pegang peternak.
Kelinci betina dipegang kedua telinganya dengan tangan kanan, telapak tangan kiri disodorkan di bawah perut betina. Di antara
kedua kaki belakang kelinci betina, jari telunjuk dan ibu jari memegang dan membuka vulva.
Gerakkan tangan kiri ke belakang pelan-pelan sehingga ekor kelinci betina tegak ke atas. Biarkan pejantan mendekat, mengembus-
embus, menaiki, dan mengawini kelinci betina.
K. Penyebab Betina Gagal Bunting Dalam Budidaya Kelinci
Perkawinan tak selamanya menghasilkan kebuntingan. Kegagalan dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan, antara lain, umur
kelinci sudah terlalu tua, suhu udara terlalu papas saat mengawinkan, perubahan cuaca yang tidak menguntungkan, induk terlalu
gemuk, atau kondisi pejantan lemah.
Kelinci berumur di atas tiga tahun, termasuk tua. Pada kondisi tersebut kemampuan reproduksinya sudah melewati masa produktif.
Lebih-lebih kalau perawatan dan pakan sehari-harinya jelek.
Kalau suhu udara tinggi, misalnya lebih dari 30° C, sering terjadi penurunan berat badan secara drastis, sekaligus kemampuan
reproduksinya juga turun. Pada suhu tinggi, kelinci pejantan sering mengalami kenaikan pH semen, penurunan pergerakan sperma,
berkurangnya konsentrasi sperma, dan jumlah sperma abnormal naik. Kelinci pejantan dewasa mengalami steril kalau suhu udara
mencapai lebih dari 30° C selama 4-5 hari berturut-turut. Meskipun kelinci pejantan tetap aktif, ketidaksuburannya terus
berlangsung sampai dua bulan. Pejantan muda umur 6-7 bulan tidak mudah menjadi steril pada suhu 30-32° C.
Perubahan cuaca yang tak menguntungkan, yaitu perubahan udara dari panas ke dingin yang terlalu mendadak, juga bisa
mengakibatkan kegagalan bunting setelah kawin.
Induk betina terlalu gemuk. Penyebabnya, lapisan lemak membungkus sel telur sehingga sulit bertemu dengan sperma. Akhirnya
gagal bunting. Induk betina sebaiknya dipuasakan beberapa hari untuk menghilangkan lapisan lemaknya.
Pejantan yang terlalu sering dikawinkan, kondisinya lemah. Perkawinan sering gagal, karena kurang nafsu. Akibatnya, si betina
sulit bunting.
L. Menentukan Kebuntingan Pada Ternak Kelinci
Setelah kawin, peternak perlu memeriksa ternaknya. Hasil perkawinan apakah menghasilkan kebuntingan atau gagal. Caranya
dengan menguji kembali, meneliti perkembangan perut, dan memerhatikan nafsu makannya.
Menguji kembali dilakukan seminggu setelah perkawinan. Cara ini dilakukan dengan memasukkan kembali kelinci betina ke
dalam kandang pejantan yang pernah mengawininya. Kalau ternyata menolak, tidak mau dikawini, kemungkinan besar si betina
telah bunting.
Meneliti perkembangan perut dilakukan dua minggu setelah kawin. Bagian perut diraba dengan ujung jari telunjuk dan ibu jari,
pelan-pelan ke arah belakang. Kalau terdapat tunas sebesar kelereng, berarti kelinci telah bunting. Peternak yang telah
berpengalaman bisa memeriksa kebuntingan lebih awal, yaitu 7-8 hari setelah kawin.
Kelinci yang pertama kali bunting, perut tidak nampak membesar walau waktu melahirkannya sudah dekat. Kepastian buntingnya
dapat diamati dengan memperhatikan nafsu makannya. Bila badan kelinci bertambah besar, nafsu makan semakin tinggi, dapat
dipastikan kelinci tersebut bunting. Bila nafsu makan biasa, perkembangan badannya tidak tambah, berarti kelinci tersebut tidak
bunting.
M. Menangani Kelinci Betina Selama Bunting Pada Budidaya Kelinci
Kelinci bunting membutuhkan perawatan yang lebih baik daripada biasanya. Perawatan dilakukan untuk menjaga kesehatan induk
sekaligus anak yang dikandungnya. Tujuannya agar induk melahirkan anak yang sehat, dan induknya sendiri selamat.
Perawatan yang diperlukan antara lain meningkatkan jumlah pakan yang diberikan, menjaga air minum jangan sampai kurang,
menjaga ketenangan suasana kandang, menjaga sanitasi kandang dan lingkungan lebih baik.
Pakan diperbanyak, mutu gizi ditingkatkan. Selain pakan hijauan dinaikkan volumenya, konsentrat juga diberikan sebagai pakan
tambahan. Tambahan pakan ini untuk mencukupi kebutuhan protein, asam amino, vitamin, dan mineral untuk induk maupun anak
yang dikandung. Pakan induk bunting membutuhkan kadar protein 1620%, lemak 3-5,5%, serat kasar 14-20%, dan mineral 4,5-
6,5%.
Per ekor induk bunting setiap harinya membutuhkan pakan 1-2 kg rumput atau hijauan, dan 135-335 gram konsentrat (sekitar 6,7%
dari bobot hidup). Konsentrat yang dapat diberikan terdiri dari campuran dedak halus dan ampas tahu ditambah 5% mineral.
Mineralnya dua bagian garam dapur, dua bagian tepung tulang, dan satu bagian tepung kapur mati.
Selama mengandung, kelinci membutuhkan banyak air. Kecukupan air sangat membantu pertumbuhan janin, sekaligus menjaga
kondisi kesehatan induk. Kalau induk kekurangan air minum selama bunting, anak yang baru lahir dapat dimakan induknya
sendiri.
Selama bunting suasana kandang hams tenang. Udara bersih dan nyaman. Suasana gaduh dan hiruk pikuk dapat membuat kelinci
stres. Akhirnya bisa menimbulkan keguguran.
N. Menangani Kelinci Bunting 27 Hari Pada Budidaya Kelinci
Sanitasi kandang harus diperhatikan sebaik-baiknya. Kandang yang terawat kebersihannya akan menjauhkan kelinci dari gangguan
penyakit. Kandang dan lingkungan yang bersih akan membuat kelinci hidup lebih tenang dan nyaman.
Setelah usia bunting mencapai 27 hari, sediakan kotak sarang di dalam kandang. Kotak sarang berfungsi sebagai liang dalam tanah
untuk tempat berlindung. Alas kotak dilapisi rumput kering sebagai tempat bersarang.
Sekitar dua atau tiga hari kemudian induk kelinci akan mencabuti bulu tubuhnya sendiri. Bulu diletakkan di dalam kotak sarang.
Mulai saat inilah induk kelinci bersiap-siap melahirkan anaknya.
0. Susu Induk Kelinci Ternak
Pada hari ke-30 sampai ke-32, anak kelinci sudah lahir. Kelinci melahirkan pada malam hari. Anak kelinci dilahirkan dalam
keadaan tidak berbulu, buta, dan tuli. Induk kelinci menyelimuti anak-anaknya agar tidak kedinginan.
Seekor induk kelinci dapat melahirkan anak 4-12 ekor, tapi rata-rata hanya 6-8 ekor anak sekali melahirkan. Induk kelinci memiliki
delapan puting susu. Namun yang berfungsi baik hanya enam puting, sementara dua puting lainnya yang terletak paling depan
kurang berfungsi. Bila jumlah anak kelinci lebih dari enam ekor, kemungkinan besar sisanya bakal kekurangan susu. Air susu
kelinci mengandung 120 gram protein dan 155 gram lemak per kg. Puncak produksi antara 12-28 hari laktasi (masa kelinci
berproduksi susu). Setelah 28 hari laktasi, air susu mengandung 125 gram protein dan 186 gram lemak per kg. Produksi susu mulai
berhenti setelah 45 hari menyusui.
Selama menyusui, kelinci membutuhkan pakan yang sama mutunya dengan ketika induk kelinci bunting, yaitu mengandung
protein 16-20%, lemak 3-5,5%, serat kasar 14-20%, dan mineral 4,5-6,5%. Hal ini dapat dipenuhi dengan memberikan pakan
pokok berupa rumput atau hijauan, ditambah 6,7% dari total berat hidup kelinci berupa konsentrat.
Selama menyusui, seekor induk kelinci dapat mengonsumsi 0,5-1,5 kg hijauan dan 200-400 gram konsentrat per hari. Selain itu,
kelinci membutuhkan banyak air minum. Kecukupan air minum sangat membantu pertumbuhan anak kelinci sehingga mampu
berkembang dengan pesat.
P. Mengamati Pertumbuhan Anak Kelinci Pada Budidaya Kelinci
Umur tujuh hari, tubuh anak kelinci mulai tumbuh bulu. Mata mulai terbuka, dan umur sepuluh atau sebelas hari baru dapat
melihat. Seminggu kemudian, umur 17 atau 18 hari, anak kelinci mulai keluar dari kotak sarang. Sejak lahir sampai keluar sarang,
anak kelinci menyusu pada malam hari atau pagi hari.
Setelah keluar dari kotak sarang, anak kelinci mulai belajar makan sendiri. Mereka meloncat-loncat, berlari-lari, makan rumput
mengikuti jejak induknya. Karena alat pencernaannya belum begitu kuat, pakannya jangan terlalu banyak mengandung serat kasar.
Sambil belajar makan, anak kelinci masih menyusu pada induknya.
Anak kelinci disapih setelah mampu makan sendiri, umumnya paling lambat pada umur delapan minggu (56 hari). Mengingat pada
minggu keenam (42 hari) susu induk sudah susut, biasanya pada saat itu sang anak sudah mulai disapih oleh induknya. Jadi,
sebenarnya anak kelinci bisa disapih lebih awal.
Derajat angka kematian anak kelinci tinggi, mencapai 20-25%. Kematian ini menyebabkan hanya 5-6 ekor anak kelinci yang hidup
waktu disapih.
Q. Bobot Sapih Anak Kelinci
Anak kelinci yang disapih dapat sekaligus diteliti jenis kelaminnya. Kumpulkan jantan dengan jantan, betina dengan betina. Setiap
kelompok dipelihara dalam kandang tersendiri, yaitu kandang pembesaran atau kandang koloni. Di kandang pembesaran anak
kelinci dipelihara sampai umur empat bulan.
Anak kelinci umur empat bulan dapat diseleksi. Pisahkan individu yang akan dikembangkan menjadi calon indukan baru dan yang
diapkir atau dijual sebagai ternak potong. Anak kelinci yang dibesarkan membutuhkan pakan dengan kadar protein 17%. Pakannya
terdiri dari hijauan dan konsentrat.
Bila perawatan dan pakannya baik, kelinci ras seperti New Zealand White dapat mencapai bobot 2-3 kg/ekor pada umur empat
bulan. Bila persentase karkasnya 50-60%, kelinci muda yang dipotong dapat menghasilkan daging sekitar 1-1,5 kg/ekor.
R. Kelahiran Terencana Pada Ternak Kelinci
Perkembangbiakan kelinci dapat diatur dengan kelahiran terencana. Kelahiran untuk kelinci terjadi 31-32 hari sesudah saat
perkawinan yang berhasil, karena kebuntingan kelinci berlangsung selama 28-35 hari. Berikut ini data-data biologi kelinci.
Data Biologi Kelinci
Lama hidup : 5-10 tahun
Lama produksi : 1-3 tahun
Lama bunting : 28-35 hari
Lama penyapihan : 6-8 minggu
Umur dewasa : 4-10 bulan
Umur dikawinkan : 6-12 bulan
Kawin sesudah beranak : 1 minggu setelah anak disapih
Siklus kelamin : poliestrus dalam setahun bisa 5 kali bunting
Siklus birahi : sekitar 2 minggu
Periode estrus : 11-15 hari
Ovulasi : terjadi pada hari kawin (9-3 jam kemudian)
Fertilitas : 1-2 jam sesudah kawin
Jumlah anak lahir : 4-10 ekor
Volume darah : 40 ml/kg berat badan
Bobot dewasa : sangat bervariasi, tergantung pada ras, jenis kelamin, dan faktor pemeliharaan
Kelinci tipe sedang (bobot dewasa 4 kg) mulai dikembangbiakkan setelah berumur 6-7 bulan. Lama induk mengandung sekitar 31
hari. Lama induk mengasuh anak 56 hari. Berdasarkan data itu, kelinci dapat diprogram melahirkan anak empat kali dalam
setahun. Dasar perhitungannya sebagai berikut.
31 hari mengandung + 56 hari menyusui = 87 hari
31 hari mengandung + 56 hari menyusui = 87 hari
31 hari mengandung + 56 hari menyusui = 87 hari
31 hari mengandung + 56 hari menyusui = 87 hari
Jumlah = 348 hari
Bila sekali melahirkan rata-rata menghasilkan enam ekor anak, dalam setahun dari satu pasang kelinci dapat diperoleh kelinci baru
4 x 6 ekor = 24 ekor anak. Ini belum termasuk kelinci dewasa yang juga bisa berkembang biak.
Dengan mempersingkat masa menyusui dari 56 hari menjadi 28 hari, kelahiran kelinci dapat ditingkatkan menjadi delapan kali
setahun. Kalau rata-rata menghasilkan enam ekor anak, dalam setahun dari satu pasang induk dapat diperoleh kelinci 8 x 6 ekor =
48 ekor anak.
Program kelahiran diatur berpangkal pada kapan induk dikawinkan lagi setelah melahirkan. Anak kelinci yang telah mencapai
umur 28 hari dapat disapih dengan memindahkan ke kandang pembesaran.
Anak dipisahkan ketika berumur 28 hari setelah dilahirkan. Anak yang disapih pada umur itu berukuran kecil dan kondisi
karkasnya pun kurang memuaskan dibandingkan anak yang disapih setelah berumur 42-56 hari. Namun, penyapihan lebih awal
tersebut memungkinkan jumlah litter yang lebih banyak dalam masa setahun. Selain itu, disapih umur berapa pun, anak kelinci
biasanya dipotong setelah berumur 56 hari.
S. Potensi Besar Ternak kelinci
Kelinci memiliki potensi besar sebagai ternak penghasil daging. Secara teoretis sepasang induk kelinci dapat menghasilkan 80 kg
daging dalam setahun. Hal ini berdasarkan daya produksi kelinci menghasilkan anak, dan kemampuan kelinci mengonsumsi pakan
yang tidak dimanfaatkan manusia dan ternak industri intensif seperti ayam ras petelur dan pedaging.
Satu pasang kelinci umur 5-6 bulan dalam setahun akan melahirkan 4-5 kali. Setiap satu kali kelahiran akan menghasilkan rata-rata
enam ekor anak. Bila setahun melahirkan empat kali, akan diperoleh anak 4 x 6 ekor = 24 ekor.
Bila 50% anak dijadikan induk baru, akan diperoleh 12 ekor induk baru atau enam pasang induk baru. Jika dari enam pasang induk
baru tersebut pada tahun pertama melahirkan tiga kali (per pasang induk menghasilkan anak enam ekor sehingga diperolah 18 ekor
induk muda), akan diperoleh 108 ekor induk muda.
Pada tahun pertama itu juga, kelinci muda yang dapat dipotong adalah 24 ekor + 108 ekor = 132 ekor. Kalau berat rata-rata kelinci
muda 2 kg/ekor, persentase karkas 50%, akan diperoleh daging 50% x 2 kg x 132 ekor = 132 kg daging.
ara Memilih Bibit Kelinci yang Baik
Ada beberapa kriteria yang harus kita perhatikan supaya mendapatkan bibit kelinci berkualitas unggul, berikut ini diantaranya:
Asal benih kelinci besar, sehat dan tidak cacat.
Kepala cukup besar, lubang hidung lebar kering, mata cerah.
Bulu warna halus, bersih dan mengkilap.
Memiliki puting antara 10-12 buah.
Gerak geriknya lincah cekatan sering lari-lari atau melompat lompat tidak selalu bersembunyi disudut kandang.
memiliki sifat kesuburan tinggi
Tidak mudah gugup
Bulu tidak kusam.
– Sistem Pemuliabiakan
Untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik dan mempertahankan sifat khusus dari peternakan diklasifikasikan menjadi 3
kategori :
In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu yang, proporsi daging.
Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan yang lebih baik / menambah sifat-sifat unggul.
Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapatkan bangsa / jenis baru diharapkan memiliki
penampilan perpaduan 2 biji keunggulan.
Bagi pemula yang berminat dengan bisnis ternak kelinci ini, agar berhasil atau tidak rugi, ada beberapa saran sebagai berikut :
1. Perhatikan dan pelajari benar petunjuk dan arahan cara pemeliharaannya, carilah referensi dari berbagai sumber untuk
memperkaya kematangan pengetahuan Anda dalam berbagai hal mengenai ternak kelinci.
2. Bicara bisnis, dasarnya adalah ketersediaan pasar yang nyata. Bila anda tidak mampu masuk ke pasar kelinci ini ataupun
tidak mendapat jaminan tertulis atas pasar kelinci ini, maka cobalah tempat pemasaran alternatif misalnya pameran-
pameran/expo, tempat rekreasi, pasar burung atau pasar minggu (pagi) bisa sebagai alternatif untuk menjual anakan kelinci
atau carilah mitra usaha yang ada kaitannya dengan usaha anda misalnya warung sate, restauran dll.
3. Bagi Anda yang memang berminat maka harus dijalani dengan serius, sungguh-sungguh, dan fokus. Kuncinya terletak
pada ketelatenan ; telaten dalam memilih induk, telaten dalam mengawinkan, telaten dalam pemberian pakan, telaten
dalam merawat, dan telaten dalam menjaga kesehatan ternak atau kontrol penyakit.
4. Lakukanlah survey lapangan untuk melihat kondisi nyata dunia bisnis peternakan kelinci itu sendiri. Memang ada
“potensi” besar dalam bisnis kelinci ini, namun perlu diingat, arti “potensi” bukanlah “pasar yang siap saji” jadi anda perlu
untuk mengupayakannya. Semoga berhasil.
Memilih bibit
Untuk peternak pemula sebaiknya memperkaya cara beternak dengan banyak membaca referensi atau study lapang ke peternak
yang sudah berpengalaman. Untuk masalah memilih bibit menurut kami sebaiknya dengan membeli langsung kelinci yang siap
kawin dan lebih baik lagi kelinci yang sudah pernah beranak (1x) karena sudah diketahui sifat dari sang induk (mothering
behaviour). Di samping itu juga membeli kelinci dewasa akan lebih cepat dalam hal memperoleh keuntungan dan balik modalnya.
Mengenai jenisnya beberapa peternak menggunakan jenis kelinci flemish giant(plams giant) sebagai kelinci pedaging, namun
menurut kami lebih baik menggunakan jenis kelinci Lokal. Kelinci Lokal adalah kelinci yg tidak masuk ke dalam katagori kelinci
hias. Biasanya kelinci jenis ini turunan/silangan dari kelinci New Zealand. Mengapa tidak menggunakan kelinci flemish?Karena
kelinci flemish memiliki nilai jual yg lebih tinggi jika dijual sebagai kelinci hias dibandingkan jika Kita jual sebagai kelinci
pedaging.
Kriteria berikut bisa dijadikan pedoman untuk memilih bibit kelinci :
• Induk diketahui tetuanya atau dengan kata lain calon induk mempunyai catatan produksi (jumlah anak perkelahiran, daya
tumbuh, dll) dan catatan reproduksi (servis per conception, fertilitas, keadaan alat reproduksi dll)
• Induk mempunyai putting susu lebih dari 8 buah
• Tingkah laku tidak nervous dan mempunyai cukup bulu untuk membuat sarang
• Kondisi fisik yang normal seperti badan sehat, mata bersinar, bulu yang bersih dan tidak kusut, telinga tegak tidak pepleh, dan
lain sebagainya
• Induk yang merontokkan bulunya ketika melahirkan, anaknya lebih tahan hidup daripada induk yang tidak merontokkan bulunya
ketika melahirkan
Pakan
Perlu diketahui bersama bahwa pakan untuk ternak kelinci dapat dibedakan menjadi dua yaitu pakan untuk produksi dan pakan
untuk hidup pokok. Mungkin kalau untuk tujuan hidup pokok, pemberian hijauan saja sudah cukup akan tetapi untuk tujuan
produksi perlu penambahan pakan penguat seperti konsentrat. Di antara komposisi ransum ternak kelinci yang bisa dipakai acuan
adalah pakan terdiri dari konsentrat 50 gram untuk kelinci pertumbuhan dan penggemukan, 70 gram untuk induk bunting, 150-200
gram untuk induk menyusui, sedang rumput diberikan secara ad libitum (tak terbatas). Untuk konsentrat kita bisa memberinya
dengan pollard (kulit gandum) yang direndam dengan air panas. Kalau susah untuk mendapatkan konsentrat, mungkin campuran
dedak dengan nasi kering (karak, aking) bisa diberikan.
Hijauan yang biasa diberikan pada kelinci antara lain rumput, kangkung, selada air, daun kol, dan daun wortel. Jika ingin
memberikan kulit jagung hendaknya sedikit saja jumlahnya karena kulit jagung mengandung serat kasar yang tinggi sedangkan
kelinci bukan termasuk ternak ruminansia atau ternak monogastrik (berlambung satu). Untuk hijauan seperti daun singkong dan
daun pepaya masih mengandung racun di dalamnya meskipun dapat diberikan pada kelinci namun masih cukup bresiko. Hindari
pemberian sayuran yang masih segar karena dikhawatirkan kandungan air dan pestisidanya masih tinggi sehingga dapat
mengakibatkan kembung, mencret dan gangguan penyakit lainnya, untuk itu perlu pelayuan barang 1 hari baru bisa diberikan
kepada ternak. Suatu waktu perlu kiranya kelinci diberi minum seperti dalam keadaan pakan kelinci tidak banyak mengandung air
atau pada waktu beranak.
Selain dari pilihan makanan diatas masih banyak jenis tanaman dan sayuran lain yang dapat diberikan kepada kelinci. Yang
terpenting adalah makanan tersebut mampu memenuhi kebutuhan nutrisi kelinci yang harapannya adalah ternak tersebut mampu
tumbuh dan berkembang dengan baik dan menampilkan catatan produksi yang baik sehingga memberi keuntungan pada kita.
Reproduksi
Aspek reproduksi memegang peranan penting dalam rangka pertambahan jumlah populasi. Ternak kelinci termasuk dalah satu
jenis ternak prolific artinya mampu beranak banyak per kelahiran. Ada beberapa kiat agar ternak kelinci mempunyai catatan
reproduksi yang baik :
• Umur pertama kali dikawinkan berkisar antara 5-6 bulan
• Memilih waktu kawin pagi hari atau sore hari
• Imbangan sex ratio adalah 1 : 10, artinya seekor pejantan melayani 10 ekor induk
• Perkawinan kembali setelah beranak.
Apabila yang diharapkan dari ternak kelinci adalah bakalan maka induk bisa dikawinkan 7-10 hari setelah beranak. Tapi apabila
yang diinginkan natinya adalah sebagai ternak pengganti (stock replacement) maka sebaiknya induk dikawinkan kembali 40-45
hari setelah beranak atau setelah anak-anak lepas sapih. Interval beranak kelinci bisa 2-3 bulan (30 hari bunting, 30 hari mengasuh
anak). Kalau jumlah litter size (jumlah anak per kelahiran) rendah bisa jadi dari faktor genetik atau juga faktor perkawinan yang
kurang berhasil, kita dapat mensiasatinya dengan cara mengawinkan induk tersebut dengan pejantan lebih dari satu dalam satu
waktu.
Cara mengawinkannya jantan dipisah kandangnya dengan betina, biar kangen, kalau dikumpulkan bosan. Kasih makanan yang
bagus, rumput atau kangkung atau wortel dan katul dan kedelai atau jagung yang direndam dulu biar empuk. Setelah seminggu
yang betina masukkan kandang jantan, nanti akan dikawini, lihat saja. Setelah selesai ambil betinanya. Ulangi setiap setengah jam,
lakukan tiga kali. Setelah itu pisahkan. Hamil sudah. Tunggu 35 hari, lahir sudah. Dalam sehari seekor pejantan hanya boleh
melayani maksimal 2 betina untuk di kawini, kelinci betina bisa dikawinkan 1-2 kali dalam satu waktu bisa dengan pejantan yang
sama atau dengan pejantan yang berbeda .
Keguguran pada kelinci biasanya disebabkan oleh perkawinan ulang atau juga karena faktor pakan. Lain hal dengan bunting semu
(false pregnancy), Yaitu sifat induk kelinci yang menandakan kebuntingan dengan membuat sarang atau memproduksi susu tetapi
tidak melahirkan anak-anaknya. Kalau demikian keadaanya penyebabnya adalah induk terlalu lama tidak dikawinkan setelah
beranak. Jarak yang terlalu panjang antara waktu beranak dengan kawin kembali dapat juga membuat kelinci tidak mau kawin lagi.
Sebenarnya masa ‘nifas’ kelinci sangat pendek sehingga seekor induk sudah dapat dikawinkan kembali 3 hari setelah beranak.
Untuk mengatasinya hal tersebut coba untuk mengganti pejantannya dan mengatur waktu perkawinan kembali. Yang perlu
diperhatikan adalah cara perkawinannya yaitu dengan memasukkan kelinci betina ke dalam kandang jantan.
Sifat induk yang baik dan erat hubungannya dengan daya hidup anak (viabilitas) di antaranya adalah merontokkan bulu ketika mau
beranak dan jumlah produksi susu induk. Merontokkan bulu ketika mau beranak manfaatnya adalah untuk melindungi anak-
anaknya dari udara dingin. Jumlah produksi susu induk sangat dipengaruhi oleh faktor makanan, karena itu dalam pemeliharaannya
sewaktu kecil sebelum lepas sapih, usahakan untuk memperhatikan kualitas pakan induk setelah itu baru kita pisahkan. Nah
sekarang kita tahu akar permasalahan, kalau kelinci tersebut rawan kematian pada saat sebelum di sapih maka perlu kita perhatikan
dua faktor yaitu :
1. Sifat merontokkan bulu. Sebagai upaya tambahan yang dapat kita lakukan adalah membantu si induk merawat anaknya seperti
membuatkan sarang buatan kalau induk tidak membuat sarang (berfungsi agar anak kelinci yang baru lahir tidak kedinginan).
2. Jumlah produksi susu induk. Sebagai upaya tambahan maka berikanlah pakan konsentrat yang cukup bila perlu tambahkan dari
jumlah biasanya agar susu yang dihasilkan banyak dan mengatur waktu penyusuan anak kalau jumlah anak melebihi jumlah puting
susu induk.
Kurangnya asupan pakan yang baik dari segi kualitas atau kuantitas dapat membuat induk enggan untuk menyusui anaknya. Kalau
diketahui sifat itu muncul sebaiknya kita melakukan tindakan fostering (menitipkan anak pada induk yang lain). Caranya fostering
adalah beri sedikit olesan pada hidung induk yang akan dititipi anak kelinci tersebut dan juga pada sebagian besar pada tubuh anak
kelinci yang akan dititipkan dengan minyak kayu putih atau lainnya. Setelah dititipkan jangan langsung ditinggal, coba amati
beberapa saat, kalau induk mau menyusui anak yang dititipkan alhamdulillah dan kalau belum mau maka perlu mencari cara lain.
Tapi kalau anak-anak kelinci tersebut banyak yang mati setelah umur sapih maka kemungkinan yang terbesar adalah penyakit
seperti kembung yang disebabkan oleh anak kelinci mengkonsumsi pakan yang masih banyak mengandung air baik karena embun
atau hujan. Masalah lain yang kadang terjadi adalah anak kelinci di makan oleh induknya hal ini bisa terjadi ketika sang induk
sedang beranak (melahirkan) atau karena memang suhu kandang terlalu panas sehingga tidak bisa ditoleransi oleh induk. Tidak ada
jalan lain untuk tetap membuat nyaman induk kecuali dengan memakan anaknya. Untuk itu hal yang perlu kita lakukan untuk
menghindari kejadian tersebut antara lain : menyiapkan air minum ketika induk menandakan akan melahirkan, menjaga suhu
kandang, dan menambah jumlah pakan hijauan.