0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3K tayangan16 halaman

Makalah Kelompok 4 - PKBK - Pengambilan Keputusan Klinis Clinical Dicision - Making - 1A

Makalah ini membahas tentang pengambilan keputusan klinis (clinical decision making) yang merupakan proses penting bagi tenaga kesehatan dalam memberikan perawatan kepada pasien. Beberapa poin penting yang dijelaskan antara lain definisi pengambilan keputusan, dasar-dasar dan faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan, serta jenis-jenis keputusan klinis."

Diunggah oleh

Tiara Yuliandaa
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3K tayangan16 halaman

Makalah Kelompok 4 - PKBK - Pengambilan Keputusan Klinis Clinical Dicision - Making - 1A

Makalah ini membahas tentang pengambilan keputusan klinis (clinical decision making) yang merupakan proses penting bagi tenaga kesehatan dalam memberikan perawatan kepada pasien. Beberapa poin penting yang dijelaskan antara lain definisi pengambilan keputusan, dasar-dasar dan faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan, serta jenis-jenis keputusan klinis."

Diunggah oleh

Tiara Yuliandaa
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 16

MAKALAH

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KLINIS CLINICAL DECISION-MAKING

Ditulis untuk memenuhi sebagia persyaratan Tugas Mata Kuliah Proses Keperawatan
dan Berpikir Kritis

Disusun Oleh
Anggota Kelompok 4:
SalsabillaSyahra 211211814 UswatunHasanah 211211822
SandrianaDwiNandika 211211815 VannesaDofflianty 211211823
SelviaLovita Sari 211211816 VionyBerliana 211211824
SilvyDwi Putri 211211817 WindaSafitri 211211825
Sri Wahyuni 211211818 Wulan Sani Efendi 211211826
Sofia NahyuGuswita 211211819 YudhaIjlalHardiandi 211211827
TaufikHidayat 211211820 FajarRomadhan 161211172
Tiara Yulianda 211211821

Kelas 1A
Dosen Pengampu
Ns.Velga Yazia, M.kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG
2021/ 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapakan kepada Allah SWT atas berkat dan rahamatnya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengsn baik. Makalah ini terditi dari pokok pembahasan
mengenai Clinial devision making . Setiap pembahas dibahas secara sederhana sehingga
mudah dimengerti.
Dalam peneyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, namun berkat
bimbingan dan bantuun berbagai pihak, akhirnyaa makalah ini dapat terselesaikan dengan
cukup baik. Karaena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terimaksih kepada semua
dosen yang membimbing kami..
Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa dan mahasiswi yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisana makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif,guna penulisan makalah
yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

Padang, 05 Juli 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A.Latar Belakang.........................................................................................................1
B.Rumusan Masalah....................................................................................................1
C.Tujuan Analisis.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A.Pengertian Pengambilan Keputusan......................................................................2
B.Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan...................................................................4
C.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan..........................6
D.Proses Pengambilan Keputusan.............................................................................9
E.Jenis-Jenis Pengambilan Keputusan ...................................................................11
BAB III PENUTUP................................................................................................................12
A.Kesimpulan.............................................................................................................12
B.Saran........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Perawat memiliki peran sebagai ujung tombak dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan pada pasien. Dalam Lingkungan kesehatan, perawat bekerjasama dengan berbagai
macam profesi kesehatan lain untuk merawat dan mengobati semua keluhan atau semua
penyakit yang diderita pasien (Cooper et al., 2020). Aspek penting yang harus dimiliki dan
dipahami oleh profesi kesehatan terutama perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
pasien yaitu harus memiliki kemampuan pengambilan keputusan atau Clinical Decision-
Making (CDM). Dalam hal ini CDM berperan aktif untuk menentukan tindakan medis yang
diambil.
Kurangnya kemampuan perawat dalam mengambil keputusan dalam situasi yang kritis
tentu saja akan membahayakan pasien dan menimbulkan kerugian bagi pasien, diantaranya
pasien akan terlambat untuk mendapatkan bantuan hidup, kondisi pasien akan semakin
memburuk dan akibat yang paling fatal adalah kematian (Potter et al., 2009).
Pengambilan keputusan adalah jantung dari pertemuan klinis atau keputusan operasional
(keputusan yang menghasilkan tindakan). Karena itu, semakin baik keputusan kita, semakin
sukses dan efektif praktik klinis kita. Pengambilan keputusan yang baik dan keputusan
operasional tergantung terhadap informasi yang diberikan dan penilaian analitik yang cerdik.
Dokter seharusnya khawatir tentang pengambilan keputusan mereka sebagai sarana untuk
meningkatkan akurasi dan kesepakatan di antara para profesional kesehatan, dan memastikan
akuntabilitas profesional. Ada juga kebutuhan untuk menyadari dan mengenali jenis heuristik
dan bias yang dapat memengaruhi pilihan penilaian dan pengambilan keputusan.

B. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memaparkan tentang Crinical Decision
Making kepentingannya di dalam ilmu kesehatan masyarakat. Penyusunan makalah ini
sekaligus untuk memenuhi tugas mata kuliah proses keperawatan dan berpikir kritis.

C. MANFAAT PENULISAN
Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis maupun pembaca.

1.
BAB II
PEMBAHASAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION MAKING)

1. Pengertian Pengambilan Keputusan (Decision Making)

Keputusan merupakan hasil pemecahan dalam suatu masalah yang harus dihadapi

dengan tegas. Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan pengambilan keputusan (Decision

Making) didefinisikan sebagai pemilihan keputusan atau kebijakan yang didasarkan atas

kriteria tertentu. Proses ini meliputi dua alternatif atau lebih karena seandainya hanya terdapat

satu alternatif tidak akan ada satu keputusan yang akan diambil.1Menurut J.Reason,

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental

atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif

yang tersedia. 2 Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final.

G. R. Terry mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan

yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.3 Sedangkan

Claude S. Goerge, Jr Mengatakan proses pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh

kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran, kegiatan pemikiran yang termasuk

pertimbangan, penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.

Ahli lain yaitu Horold dan Cyril O‟Donnell mengatakan bahwa pengambilan

keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari

perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu

sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat dan P.

2.

Pengambilan keputusan merupakan salah satu bentuk perbuatanberpikir dan hasil dari

suatu perbuatan itu disebut keputusan.Pengambilan keputusan dalam Psikologi Kognitif


difokuskan kepada bagaimana seseorang mengambil keputusan. Dalam kajiannya, berbeda

dengan pemecahan masalah yang mana ditandai dengan situasi dimana sebuah tujuan

ditetapkan dengan jelas dan dimana pencapaian sebuah sasaran diuraikan menjadi sub tujuan,

yang pada saatnya membantu menjelaskan tindakan yang harus dan kapan diambil.

Pengambilan keputusan juga berbeda dengan penalaran, yang mana ditandai dengan sebuah

proses oleh perpindahan seseorang dari apa yang telah mereka ketahui terhadap pengetahuan

lebih lanjut.

Menurut Suharnan, pengambilan keputusan adalah poses memilih atau menentukan

berbagai kemungkinan diantara situasi-situasi yang tidakpasti. Pembuatan keputusan terjadi

di dalam situasi-situasi yang meminta seseorang harus membuat prediksi kedepan, memilih

salah satu diantara dua pilihan atau lebih, membuat estimasi (prakiraan) mengenai frekuensi

prakiraan yang akan terjadi. Salah satu fungsi berpikir adalah menetapkan keputusan.

Keputusan yang diambil seseorang beraneka ragam. Tapi tanda-tanda umumnya antara lain :

keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usaha intelektual, keputusan selalu melibatkan

pilihan dari berbagai alternatif, keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun

pelaksanaannya boleh ditangguhkan atau dilupakan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

Pengambilan Keputusan (Decision Making) merupakansuatu proses pemikiran dari pemilihan

alternatif yang akan dihasilkan mengenai prediksi kedepan. Fungsi Pengambilan Keputusan

individual atau kelompok baik secara institusional ataupun organisasional, sifatnya

futuristik.8 Tujuan Pengambilan Keputusan tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah

dan tidak berkaitan dengan masalah lain).

3.

Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif

ataupun tidak kontradiktif). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu


dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan

itu dapat berjalan lancar dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien. Namun, kerap

kali terjadi hambatan- hambatan dalam melaksanakan kegiatan.Ini merupakan masalah yang

harus dipecahkan oleh pimpinan organisasi. Pengambilan keputusandimaksudkan untuk

memecahkan masalah tersebut.

2. Dasar-dasar Pengambilan Keputusan

George R. Terry menjelaskan dasar-dasar dari pengambilankeputusan yang berlaku,

antara lain :

• Intuisi

Keputusan yang diambil berdasarkan intuisi atau perasaan lebih bersifat subjektif

yaitu mudah terkena sugesti, pengaruh luar, dan faktor kejiwaan lain. Sifat subjektif dari

keputusuan intuitif ini terdapat beberapa keuntungan, yaitu :

• Pengambilan keputusan oleh satu pihak sehingga mudah untukmemutuskan.

• Keputusan intuitif lebih tepat untuk masalah-masalah yang bersifat kemanusiaan.

Pengambilan keputusan yang berdasarkan intuisi membutuhkan waktu yang singkat

Untuk masalah-masalah yang dampaknya terbatas, pada umumnya pengambilan keputusan

yang bersifat intuitif akan memberikan kepuasan. Akan tetapi, pengambilan keputusan ini

sulit diukur kebenarannya karena kesulitan mencari pembandingnya dengankata lain hal ini

diakibatkan pengambilan keputusan intuitif hanya diambil oleh satu pihak saja sehingga hal-

hal yang lain sering diabaikan.

4.

• Pengalaman
Dalam hal tersebut, pengalaman memang dapat dijadikan pedoman dalam

menyelesaikan masalah.Keputusan yang berdasarkan pengalaman sangat bermanfaat bagi

pengetahuan praktis. Pengalaman dan kemampuan untuk memperkirakan apa yang

menjadi latar belakang masalah dan bagaimana arah penyelesaiannya sangat membantu

dalam memudahkan pemecahan masalah.

• Fakta

Keputusan yang berdasarkan sejumlah fakta, data atau informasi yang cukup itu

memang merupakan keputusan yang baik dan solid, namununtuk mendapatkan informasi

yang cukup itu sangat sulit.

• Wewenang

Keputusan yang berdasarkan pada wewenang semata maka akan menimbulkan

sifat rutin dan mengasosiasikan dengan praktik diktatorial. Keputusan berdasarkan

wewenang kadangkala oleh pembuat keputusan sering melewati permasahan yang

seharusnya dipecahkan justru menjadi kabur atau kurang jelas.

• Rasional

Keputusan yang bersifat rasional berkaitan dengan daya guna. Masalah – masalah

yang dihadapi merupakan masalah yang memerlukan pemecahan rasional.Keputusan yang

dibuat berdasarkan pertimbangan rasional lebih bersifat objektif. Dalam masyarakat,

keputusan yang rasional dapat diukur apabila kepuasan optimal masyarakat dapat

terlaksana dalam batas-batas nilai masyarakat yang di akui saat itu. Jadi, dasar-dasar

pengambilan Keputusan antara lain berdasarkan intuisi, pengalaman, fakta, wewenang dan

rasional.

5.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengambilan Keputusan


Menurut Terry faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan,
yaitu :
• Hal-hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang
rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.
• Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan Setiap keputusan
jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan
kepentingan
• Jarang sekali pilihan yang memuaskan, oleh karena itu buatlah altenatif-alternatif
tandingan.
• Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental dari tindakan ini harus diubah
menjadi tindakan fisik.
• Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukuplama.
• Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik.
• Setiap keputusan hendaknya dilembagakan agar diketahui keputusan itu benar.
• Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari serangkaiankegiatan mata rantai
berikutnya.
Arroba, menyebutkan lima faktor yang mempengaruhi Pengambilan
Keputusan , antara lain:
• Informasi yang diketahui perihal masalah yang dihadapi
• Tingkat pendidikan
• Personality
• Coping, dalam hal ini dapat berupa pengalaman hidup yang terkaitdengan
pengalaman (proses adaptasi)
• Culture
Sedangkan menurut Kotler, faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan
keputusan antara lain: 11
• Faktor Budaya, yang meliputi peran budaya, sub budaya dan kelassosial
• Faktor sosial, yang meliputi kelompok acuan, keluarga, peran dan status

6.
• Faktor pribadi, yang termasuk usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan
ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri
• Faktor Psikologis, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan
pendirian
Engel, Blackwell, dan Miniard menjelaskan bahwa proses pengambilan keputusan
seseorang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, faktor perbedaan individu dan proses psikologi.

1) Faktor lingkungan tersebut, antara lain :

• Lingkungan sosial
Dalam lingkungan sosial, pada dasarnya masyarakat memiliki strata sosial yang
berbeda-beda.Statifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial, pendidikan,
pekerjaan, penghasilan dan sebagainya.
Keberadaan lingkungan sosial memegang peranan kuatterhadap proses pengambilan
keputusan seseorang untuk melakukan perilaku baik yang positif ataupun negatif. Karena
dalam lingkungan sosial tersebut individu berinteraksi antara satu dengan lainnya.

• Lingkungan keluarga
Keluarga adalah kelompok yang terdiri atas dua atau lebih orang yang berhubungan
melalui darah, perkawinan, adopsi serta tinggal bersama. Lingkungan keluarga sangat
berperan penting padabagaimana keputusan untuk melakukan perilaku negatif seperti seks
pranikah, minum-minuman keras, dll.
Bila dalam suatu keluarga tidak harmonis, atau seorang anak mengalami “broken
home” dan kurangnya pengetahuan agama dan pendidikan, maka tidak menuntut
kemungkinan seorang anak akan melakukan perilaku yang beresiko. Keluarga dapat
didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil dan juga berpengaruh dalam
pengambilan keputusan.1Sedangkan menurut Mufidah keluarga merupakan bagian terkecil
dari masyarakat, namun memiliki peranan yang sangat penting.Dalam keluarga, seseorang
mulai berinteraksi dengan orang lain. Keluarga merupakan tempat belajar pertama yang
nantinya mempengaruhi keprbadian seseorang.

7.

2) Faktor Perbedaan Individu, antara lain :


• Status Sosial
Kartono status sosial merupakan kedudukan yang dimiliki seseorang dalam
hubungannya dengan atau untuk membedakannya dari anggota-anggota lainnya dari suatu
kelompok sosial. Statussosial dapat dijadikan alasan seseorang melakukan perilaku negatif.
Sedangkan menurut Kotler, status sosial merupakan kelompok yang relatif homogen
dan tetap dalam suatu masyarakat yang tersusun secara hierarkis dan anggotanya memiliki
nilai, minatdan perilaku yang mirip. Status sosial akan menunjukkan bagaimana seseorang
tersebut berperilaku dalam kehidupan sosialnya.

• Kebiasaan
Kebiasaan adalah respon yang sama cenderung berulang- ulang untuk stimulus yang
sama. Kebiasaan merupakan perilaku yang telah menetap dalam keseharian baik pada diri
sendiri maupun lingkungan sosialnya.
• Simbol pergaulan
Simbol pergaulan adalah segala sesuatu yang memiliki arti penting dalam lingkungan
pergaulan sosial. Lingkungan pergaulan yang terdiri dari mahasiswa yang senang gonta-ganti
pasangan dan melakukan perilaku beresiko menunjukkan simbol dan ciri pada kelompok
tersebut. Sehingga apabila seseorang ingin menjadi salah satu kelompoknya, mau tidak mau
harus mengikuti kebiasaan dalamkelompok tersebut.
• Tuntutan
Adanya pengaruh dominan dalam keluarganya, baik itu lingkungan keluarga,
pergaulan maupun lingkungan sosialnya, maka dengan kesadaran diri ataupun dengan
terpaksa seseorang akan melakukan prilaku beresiko.
3) Faktor Psikologi, antara lain :
• Persepsi
Menurut Walgito, persepsi merupakan yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu
merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera.
Sedangkan menurut Rakhmat persepsi seseorang sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai,
harapan dan kebutuhan yang sifatnya individual sehingga antara individu satu dengan yang
lainnya dapat terjadi perbedaan individu terhadap objek yang sama.

8.

• Sikap
Menurut Notoatmojo, sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan kesiapan terhadap reaksi
terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek.
• Motif
Motif adalah kekuatan yang terdapat pada diri organism yang mendorong untuk
berbuat.Motif tidak dapat diamati secara langsung tetapi motif dapat diketahui atau
terinferensi dari perilaku.Motif merupakan suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan
seseorang berbuat sesuatu, melakukan tindakan, dan bersikap tertentu untuk mencapai suatu
tujuan.
• Kognitif
Menurut Rakhmat, kognisi adalah kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki
seseorang.
• Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan hal ini terjadi setelah seseorang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penglihatan terjadi melalui
penginderaan, penglihatan, penciuman, perasa dan peraba.Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

4. Proses Pengambilan keputusan (Decision Making)

Kotler, menjelaskan proses pengambilan keputusan antara lain sebagai berikut :


• Identifikasi masalah
Dalam hal ini diharapkan mampu mengindentifikasikan masalahyang ada di dalam
suatu keadaan.
• Pengumpulan dan penganalisis data
Pengambil keputusan diharapkan dapat mengumpulkan dan menganalisis data yang
dapat membantu memecahkan masalah yang ada.
• Pembuatan alternatif-alternatif kebijakan
Setelah masalah dirinci dengan tepat dan tersusun baik, maka perludipikirkan cara-
cara pemecahannya.

9.
• Pemilihan salah satu alternatif terbaik
Pemilihan satu alternatif yang dianggap paling tepat untuk memecahkan masalah
tertentu dilakukan atas dasar pertimbangan yang matang atau rekomendasi. Dalam pemilihan
satu alternatif dibutuhkan waktu yang lama karena hal ini menentukan alternatif yang dipakai
akan berhasil atau sebaliknya.
• Pelaksanaan keputusan
Dalam pelaksanaan keputusan berarti seorang pengambil keputusan harus mampu
menerima dampak yang positif atau negatif. Ketika menerima dampak yang negatif,
pemimpin harus juga mempunyai alternatif yang lain.
• Pemantauan dan pengevaluasian hasil pelaksanaan
Setelah keputusan dijalankan seharusnya pimpinan dapat mengukur dampak dari
keputusan yang telah dibuat.
Jadi, proses pengambilan keputusan terstruktur atas identifikasi masalah,
pengumpulan dan penganalisis data, pembuatan alternatif- alternatif kebijakan, pemilihan
salah satu alternatif terbaik, pelaksanaan keputusan, pemantauan dan pengevaluasian hasil
pelaksanaan
Menurut Munandar A.S, proses pengambilan keputusan dimulai berdasarkan adanya
masalah antara keadaan yang diinginkan dan keadaan yang ada. Keadaan yang diinginkan
biasanya dipengaruhi oleh :

• Kebudayaan
• Kelompok acuan, perubahan dalam kelompok dapat mengubahhal diinginkan
• Ciri-ciri keluarga
• Status atau harapan financial
• Keputusan-keputusan sebelumnya mempengaruhi pengenalanmasalah
• Perkembangan individu dapat mempengaruhi keadaan yangdiinginkan,
kematangan seseorang mempengaruhi pilihannya
• Situasi perorangan yang sedang berlangsung saat ini

10.
5. Jenis Pengambilan keputusan (Desicion making)
a. Pengambilan keputusan terprogram :
Jenis pengambilan keputusan ini.mengandung suatu respons otomatik terhadap
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Masalah yang bersifat
pengulangan dan rutin dapat diselesaikan dengan pengambilan keputusan jenis ini. Tantangan
yang besar bagi seorang analis adalah mengetahui jenis-jenis keputusan ini dan memberikan
atau menyediakan metode- metode untuk melaksanakan pengambilan keputusan yang
terprogram di mana saja. Agar pengambilan keputusan harus didefinisikan dan dinyatakan
secara jelas. Bila hal ini dapat dilaksanakan, pekerjaan selanjutnya hanyalah mengembangkan
suatu algoritma untuk membuat keputusan rutin dan otomatik.
Dalam kebanyakan organisasi terdapat kesempatan-kesempatan untuk melaksanakan
pengambilan keputusan terprogram karena banyak keputusan diambil sesuai dengan prosedur
pelaksanaan standar yang sifatnya rutin. Akibat pelaksanaan pengambilan keputusan yang
terprogram ini adalah membebaskan manajemen untuk tugas-tugas yang lebih penting.
Misalkan : keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang, dan lain-lain.
b. Pengambilan keputusan tidak terprogram
Menunjukkan proses yang berhubungan dengan masalah – masalah yang tidak jelas.
Dengan kata lain, pengambilan keputusan jenis ini meliputi proses-proses pengambilan
keputusan untuk menjawab masalah-masalah yang kurang dapat didefinisikan. Masalah-
masalah ini umumnya bersifat kompleks, hanya sedikit parameter – parameter yang diketahui
dan kebanyakan parameter yang diketahui bersifat probabilistik. Untuk menjawab masalah
ini diperlukan seluruh bakat dan keahlian dari pengambilan keputusan, ditambah dengan
bantuan sistem informasi. Hal ini dimaksud untuk mendapatkan keputusan tidak terprogram
dengan baik. Perluasan fasilitas fasilitas pabrik, pengembangan produk baru, pengolahan dan
pengiklanan kebijaksanaan-kebijaksanaan, manajemen kepegawaian, dan perpaduan
semuanya adalah contoh masalah-masalah yang memerlukan keputusan-keputusan yang tidak
terprogram. Sangat banyak waktu yang dikorbankan oleh pegawai-pegawai tinggi
pemerintahan, pemimpin-pemimpin perusahaan, administrator sekolah dan manajer
organisasi lainnya dalam menjawab masalah dan mengatasi konflik. Ukuran keberhasilan
mereka dapat dihubungkan secara langsung. Misalkan bergabung dengan perusahaan
lain adalah keputusanterstruktur yang jarang terjadi.
11.
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Keputusan merupakan hasil pemecahan dalam suatu masalah yang harus dihadapi
dengan tegas. Dalam Kamus Besar Ilmu Pengetahuan pengambilan keputusan (Decision
Making) didefinisikan sebagai pemilihan keputusan atau kebijakan yang didasarkan atas
kriteria tertentu.Pengambilan keputusan dalam Psikologi Kognitif difokuskan kepada
bagaimana seseorang mengambil keputusan. Fungsi Pengambilan Keputusan individual atau
kelompok baik secara institusional ataupun organisasional, sifatnya futuristik.Tujuan
Pengambilan Keputusan tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan
dengan masalah lain) Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat
kontradiktif ataupun tidak kontradiktif).Dasar-dasar Pengambilan Keputusan menurut George
R. Terry menjelaskan dasar-dasar dari pengambilankeputusan antara lain berdasarkan intuisi,
pengalaman, fakta, wewenang dan rasional.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengambilan Keputusan,yaitu Hal-hal yang


berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu
diperhitungkan dalam pengambilan keputusan.Setiap keputusan harus dapat dijadikan bahan
untuk mencapai tujuan Setiap keputusan jangan berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi
harus lebih mementingkan kepentinganJarang sekali pilihan yang memuaskan,oleh karena itu
buatlah altenatif-alternatif tandingan.Setiap keputusan merupakan tindakan permulaan dari
serangkaian kegiatan mata rantaiberikutnya.Jenis kepusan (Desicion making),Pengambilan
keputusan terprogram,pengambilan keputusan tidak terprogram.

12.
DAFTAR PUSTAKA

http://etheses.uin-malang.ac.id/1772/5/09410127_Bab_2.pdf

13.

Anda mungkin juga menyukai