0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
2K tayangan2 halaman

Kel 8 - Ahadiyah Dan Wahadiyah Allah

Tiga martabat pertama yaitu Ahadiyah, Wahdah, dan Wahidiyah yang mencerminkan zat, sifat, dan nama Allah. Martabat Ahadiyah adalah zat Allah semata, Wahdah adalah sifat-Nya, dan Wahidiyah adalah nama-Nya. Ketiga martabat ini disebut martabat qadim yang kekal dan tidak diciptakan.

Diunggah oleh

Sandrina Aulia
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
2K tayangan2 halaman

Kel 8 - Ahadiyah Dan Wahadiyah Allah

Tiga martabat pertama yaitu Ahadiyah, Wahdah, dan Wahidiyah yang mencerminkan zat, sifat, dan nama Allah. Martabat Ahadiyah adalah zat Allah semata, Wahdah adalah sifat-Nya, dan Wahidiyah adalah nama-Nya. Ketiga martabat ini disebut martabat qadim yang kekal dan tidak diciptakan.

Diunggah oleh

Sandrina Aulia
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 2

AHADIYAH DAN WAHADIYAH ALLAH

Nama : 1. Syahla Shatira Ulfa


2. Sandrina Aulia Hrp
3. Mastuti Berutu
Kelompok : 8
Kelas : IKM-5 Semester 1

Martabat tujuh merupakan ajaran adanya Allah bagi seorang Pelajar,


Mahasiswa dan Guru untuk mengenal lebih dekat hakikat Allah swt yang
digambarkan dalam tujuh sifat atau tujuh martabat, yaitu martabat Ahadiyah,
martabat Wahdah, martabat Wahidiyah, martabat alam arwah, martabat alam
misal, martabat alam ajsam, dan martabat alam insan. Tiga martabat yang
pertama, Ahadiyah, Wahdah, dan Wahidiyah disebut juga alam ilahiyah,
sedangkan martabat. Alam arwah, martabat alam misal, martabat alam ajsam,
dan martabat alam insan disebut muhdas, yang serba ada atau baharu. Martabat
tujuh diartikan sebagai hakikat keberadaan Allah yang terkandung dalam semua
kekuasaan dengan sifat-sifatnya. Ketujuh martabat ini bisa dijelaskan sebagai
berikut: Martabat Ahadiyah adalah martabat yang pertama, yaitu wujud sunyi
dari segala sifat dan bentuk kaitannya, atau la ta’yin (tidak nyata).
Pertama, martabat Ahadiyah yaitu zat Allah semata-mata. Para ahli sufi
menyebutnya la-ta-ayun, artinya tidak nyata kenyataannya sebab belum
ditembus oleh akal. Yang diketahui semata-mata zat Allah, tidak muncul iktibar
sifat atau asma. Kedua, martabat Wahdah, yaitu sifat Allah. Para ahli sufi
menyebutkan taayun-awal, artinya kenyataan pertama sampainya akal untuk
mengetahui zat Allah dan untuk memahami sifat Allah, karena sifat-sifat itulah
yang menunjukkan zat, baik sifat sulbi maupun sifat maujud. Ketiga, martabat
Wahidiyah, yaitu asma Allah. Para ahli sufi menyebutnya taayun-tsani, artinya
kenyataan kedua. Asma Allah disebut kenyataan kedua karena telah ada
jalannya akal untuk mengetahui zat Allah. Asma itulah yang menunjukkan zat
yang bersifat dengan segala sifat yang sesuai dengan zat-Nya.
Tiga martabat yang pertama yaitu (ahadiyah, wahdah, dan wahidiyah)
disebut martabat qadim yang baqa. Yang mendahulukan dan yang mengakhiri
bukan zaman melainkan akal. Apabila yang mendahului dan yang mengakhiri
adalah zaman, yang lebih dahulu adalah zat-Nya, kemudian sifat-Nya dan yang
terakhir adalah asma-Nya. Mustahil Allah Ta’ala hal yang demikian itu.
Ketiganya disebut satu per satu agar ditembus oleh akal. Menurut Braginsky
(1993: 151) ketiga martabat yang pertama itu bersifat kekal, tidak diciptakan
dan tidak memiliki wujud yang menyatakan secara lahiriyah dan ketiga-tiganya
merupakan wujud alam semesta dalam kesadaran Ilahi.

Anda mungkin juga menyukai