0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
376 tayangan7 halaman

Laporan Praktikum Preferensi Pakan Epilachna Sp. Mawaddah Handayani Tbio2

Epilachna sp. memiliki preferensi terhadap daun rimbang sebagai pakan aslinya. Namun, beberapa individu juga memakan daun terong, cabai, dan tomat meskipun tidak sebanyak daun rimbang. Ukuran daun 2x2 cm paling banyak dimakan karena sesuai dengan ukuran tubuh Epilachna sp.

Diunggah oleh

Jannah Jannah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
376 tayangan7 halaman

Laporan Praktikum Preferensi Pakan Epilachna Sp. Mawaddah Handayani Tbio2

Epilachna sp. memiliki preferensi terhadap daun rimbang sebagai pakan aslinya. Namun, beberapa individu juga memakan daun terong, cabai, dan tomat meskipun tidak sebanyak daun rimbang. Ukuran daun 2x2 cm paling banyak dimakan karena sesuai dengan ukuran tubuh Epilachna sp.

Diunggah oleh

Jannah Jannah
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 7

Tanggal Pelaksanaan: Sabtu, 05 Desember 2020

LAPORAN PRAKTIKUM

Mata kuliah : Ekologi Hewan

Dosen pengampuh: Roni Afriadi M.pd

Preferensi Pakan epilachna sp.

Nama: Mawaddah Handayani

Nim: 0310181015

Semester: IV (Empat)

Jurusan: Tadris Biologi 2

JURUSAN TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2020

I. JUDUL PRAKTIKUM: Preferensi Pakan epilachna sp.


II. TUJUAN: Untuk mengetahui kemampuan pemilihan pakan oleh Epilachna sp. Pada
beberapa jenis pakan.

III. TINJAUAN PUSTAKA

Kesukaan hewan terhadap pakannya sangat tergantung kepada jenis dan jumlah pakan yang
tersedia. Bila jumlah pakan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah pakan yang
dibutuhkan, perpindahan kesukaan terhadap jenis pakan dapat terjadi (Cambell,2000).
Persaingan dapat terjadi apabila sejumlah organisme dari spesies yang sama atau yang
berbeda menggunakan sumber pakan yang sama yang ketersediaannya kurang, atau walaupun
ketersediaannyya cukup. Namun persaingan juga dapat terjadi apabila organisme-organisme itu
ketika memanfaatkan sumber pakan tersebut saling menyerang antara konsumen satu dengan
konsumen lainnya (Kimball,1983).
Jika ketersediaan suatu jenis pakan disuatu lingkungan rendah, maka jenis makanan itu
kurang dimanfaatkan sebagai makanannya, namun jika ketersediaannya tinggi atau berlimpah
dari biasanya maka akan dikonsumsi lebih tinggi (sering). Switching atau perpiindahan suatu
jenis pakan ke jenis pakan lain berdasarkan pengalaman sebelumnya dapat terjadi apabila
ketersediaan makanan dilingkungannya sudah terbatas (Triharsono,1995).
Kesukaan atau yang dikenal dengan preferensi hewan spesifik dari suatu jenis, namun dapat
berubah oleh pengalaman. Preferensi berarti bahwa jeniss makanan itu lebih diperlukan
dibandingkan jenis makanan lain yang terdapat dilingkungan. Preferensi hewan terhadap suatu
jenis makanan atau mangsa tertentu sifatnya tetap dan pasti, tidak dipengaruhi poleh
ketersediaannya dilingkungan (Patra,1994).
Preferensi makanan dapat diamati melalui percobaan-percobaan dengan kondisi terkontrol
seperti di laboratorium, faktor biotik dan abiotik dilingkungan alam tersebut dapat mengubah
aspek kualitatif dan kuantitatif makanan yang dikonsumsihewan (Krama dan Brata,1995).
Preferensi dan distribusi geografi kelompok hewan Epilachna sp. Sangat penting, tidak hanya
dari satu sisi pandangan evolusioner, tetapi juga untuk program manajemen hama yang efektif
(Darmaretnam,1995). Epilachna sp. Merupakan serangga prusak daun dan kuncup daun.
Serangga ini menghisap cairan dalam daun. Tanaman yang biasa dimakan serangga ini adalah
dari glongan solanaceae (Jumar,2000).
Kepik (Epilachna sp.) aktif diwaktu pagi dan sore hari, sedanngkan pada siang hari
bersembunyi dibagian dalam dari tajuk tanaman. Kepik lebih menyukai tempat yang rimbun dan
agak gelap untuk meletakkan telurnya (Laba dan trisawa,2006). Epilachna sp.  Menjadi hama
penting pada tanaman terong (Solanium Khasianum) dengan prediksi penurunan produksi 46%-
0%, bahkan dapat menggagalkan hasil panen. Serangga ini bersifat kosmopolit pada tanaman
dalam famili Solanaceae dan Curcubitaceae, bahkan juga dilaporkan menjadi hama pada
tanaman kedele di Amerika Selatan (Idris,2007).

IV. ALAT DAN BAHAN

Alat:

1. Cawan petri
2. Beberapa macam daun tanaman Solanaceae
3. kertas saring
4. pipet

Bahan: Kumbang Epilachna sp.

V. LANGKAH KERJA

1. Koleksilah kumbang Epilachna sp. pada tanaman terung atau rimbang sehari sebelum
percobaan minimal 10 ekor
2. kemudian laparkan selama kurang lebih 24 jam.
3. lakukan juga pengkoleksian beberapa daun tanaman Solanaceae.
4. Berilah alas pada cawan petri dengan kertas saring yang telah ditetesi dengan 2-3 ml air
(kertas saring dalam keadaan lembab).
5. Kemudian masukkan beberapa daun tanaman Solanaceae yang ukurannya masing-masing
sama pada beberapa tempat dalam cawan petri dan kumbang yang telah dilaparkan.
6. Amatilah selama kurang lebih 30 menit meliputi:.
1. Berapa lama waktu yang diperlukan kumbang untuk menemukan pakannya?
2. Daun mana yang lebih dulu dimakan serta paling banyak dimakan?
3. Berapa lama seekor kumbang memakan sesuatu jenis pakan?
4. Apakah terjadi switching?
VI. HASIL PENGAMATAN
1. Berapa lama waktu yang diperlukan kumbang untuk menemukan pakannya?
Jumlah Kumbang Waktu
Kumbang-1 2 menit 9 detik
Kumbang-2 1 mnit 2 detik
Kumbang-3 2 menit
Kumbang-4 1 menit 3 detik
Kumbang-5 5 menit 8 detik
Kumbang-6 3 menit
Kumbang-7 1 menit 6 detik
Kumbang-8 2 menit 1 detik
Kumbang-9 3 menit 9 detik
Kumbang-10 4 menit 16 detik

2. Daun mana yang lebih dulu dimakan serta paling banyak dimakan?

Jumlah Kumbang Nama Daun


Kumbang-1 Daun Rimbang
Kumbang-2 Daun Terong
Kumbang-3 Daun Terong
Kumbang-4 Daun Cabai
Kumbang-5 Daun Tomat
Kumbang-6 Daun Rimbang
Kumbang-7 Daun Rimbang
Kumbang-8 Daun Rimbang
Kumbang-9 Daun Cabai
Kumbang-10 Daun Terong

3. Berapa lama seekor kumbang memakan sesuatu jenis pakan?


Jumlah Kumbang Waktu
Kumbang-1 5 menit 7 detik
Kumbang-2 6 mnit 3 detik
Kumbang-3 3 menit
Kumbang-4 2 menit 8 detik
Kumbang-5 6 menit 2 detik
Kumbang-6 4 menit
Kumbang-7 4 menit 6 detik
Kumbang-8 6 menit 17detik
Kumbang-9 3 menit 12 detik
Kumbang-10 4 menit16 detik
4. Apakah terjadi switching?

Jumlah Kumbang Ya/Tidak


Kumbang-1 Tidak
Kumbang-2 Tidak
Kumbang-3 Ya
Kumbang-4 Ya
Kumbang-5 Ya
Kumbang-6 Ya
Kumbang-7 Tidak
Kumbang-8 Ya
Kumbang-9 Ya
Kumbang-10 Tidak

VII. PEMBAHASAN

Praktikum preferensi pakan Epilachna sp., me8nggunakan 10 ekor Epilachna sp., yang


telah dipuasakan selama 24 jam sebelum praktikum dilaksanakan. Epilachna sp., yang
dipuasakan ini bertujuan agar pada saat praktikum dilaksanakan Epilachna sp., menjadi
sensitif terhadap aroma pakan yang ada disekitarnya karena kondisi Epilachna sp., yang lapar.
            Percobaan dilakukan dengan menempatkan 10 ekor Epilachna sp., pada piring yang
berisi 4 jenis pakan yang berbeda, termasuk juga pakan asli dari tempat Epilachna sp.,
diambil. Hasil pengamatan selama 30 menit menunjukkan adanya perbedaan waktu
saat Epilachna sp., pertama hinggap pada pakan dan waktu makan dengan selesai makan. Hal
ini dikarenakan, Epilachna sp., berusaha mencari jenis pakan asli dari keempat jenis pakan
yang tersedia, sehingga terjadi kemungkinan pada saat Epilachna sp., hinggap tidak langsung
memakan pakan itu, karena pakan tersebut bukan pakan aslinya.
            Setelah hinggap pada suatu pakan, Epilachna sp., akan mulai makan, namun akan
berpindah jika pakan yang dimakannya bukan pakan aslinya. Pakan yang paling lama
dimakan adalah daun Rimbang yang mulai dimakan pada menit ke 2 menit 1 detik hingga
selesai pengamatan yaitu 6 menit 17 detik. Selain daun Rimbang, daun Teriong juga dimakan
dari menit ke 1 menit 2 detik hingga 6 menit 3 detik
            Daun yang paling banyak dimakan diantara keempat daun adalah daun rimbang. Hal
ini dikarenanakan daun Rimbang merupakan jenis daun pakan asli dari Epilachna sp.,
diambil, sehingga Epilachna sp., cenderung memilih jenis pakan lain sebagai makanannya.
Perpindahan pakan ke jenis pakan lain (switching) terjadi pada hasiol pengamatan
yaiotu Epilachna sp., juga memakan daun terong, daun cabai dan juga daun tomat, hanya saja
tidak sebanyak daun Rimbang yang dimakan.
            Ukuran daun untuk tiap jenis daun yang digunakan juga digunakan ukuran yang
berbeda sebagai perlakuan, dan daun yang paling banyak dimakan adalah daun dengan ukuran
2x2 cm. Hal ini karena ukuran daun ini merupakan ukuran standar dengan ukuran tubuh 
Epilachna sp., tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
Hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan menunjukkan suatu hubungan dengan
preferensi makanan Epilachna sp.. keempat jenis daun yang dijadikan perlakukan merupakan
dari famili yang sama yaitu Solanaceae. Terjadinya switching dapat
dikarenakan Epilachna sp., mengalami kekurangan sumber pakan, sehingga untuk beberapa
jumlah Epilachna sp. Melakukan switching.
            Percobaan yang dilakukan menunjukkan bahwa Epilachna sp., mengalami switching,
namun tetap menyukai pakan aslinya. Hal ini juga dikarenakan sedikitnya keberadaan pakan
asli, sehingga terjadi persaingan. Kendala yang terjadi saat percobaan adalah wadah yang
digunakan terlalu kecil yang memperngaruhi terbatasnya ruang gerak Epilachna sp., untuk
berpindah-pindah. Selain itu pada 6-0 menit pertama, perlakuan yang diberikan
pada Epilachna sp., yaitu daun yang digunakan ditetesi air terlebih dahulu, hal ini
menyebabkan aroma dari pakan yang diberikan menjadi hilang atau tidak keluar karena air
tersebut, dan saat pakan dihinggapi , Epilachna sp., menjadi sulit untuk mengidentifikasi
pakan mana yang merupakan pakan aslinya.

VIII. KESIMPULAN

 Praktikum Ekologi Hewan percobaan Preferensi Pakan Epilachna sp., yang telah dilakukan


dapat disimpulkan bahwa waktu yang diperlukan oleh Epilachna sp., untuk menemukan
pakannya berkisar antara 1 sampai 5,8 menit. Lama waktu ini diperlukan oleh Epilachna sp.,
untuk hinggap dan daun yang pertama kali dimakan oleh Epilachna sp.,daun Rimbang.

            Daun Rimbang ini juga merupakan jenis daun yang paling banyak dimakan dari keempat
jenis daun yang dijadikan perlakuan dalam percobaan. Daun Rimbang merupakan daun yang
paling banyak dimakan karena daun Rimbang merupakan pakan asli dari Epilachna sp.
IX. DAFTAR PUSTAKA

Campbell, 2000, Biologi, edisi 5, Jilid 3, Erlangga, Jakarta


Idris, H., 2007, Pengaruh Bio-Insekta Kayu Manis terhadap Aspek Biologi  Serangga
Epilachna, Jurnal Akba Agrosia, 27 oktober 2010
Jumar, 2000, Entomologi Pertanian, Kinka Cipta, Jakarta
Kimball, J.W, 1983, Biologi, Jilid 2, Edisi 5, Erlangga, Jakarta
Laba, I.W. dan Trisawa I.M., 2006, Pengelolaan Ekosistem untuk pengendalian Hama Lada,
27 oktober 2010

Anda mungkin juga menyukai