Laporan KL Invertebrata
Laporan KL Invertebrata
SISTEMATIKA HEWAN
TAKSONOMI HEWAN INVERTEBRATA
OLEH :
KELOMPOK 11 B
ANGGOTA :
baik flora maupun fauna. Kekayaan ini dapat memberikan keuntungan yang besar bagi
seluruh rakyat indonesia. Pengetahuan yang memadai dan pemanfaat yang baik
tentunya akan cukup memakmurkan bangsa indonesia. Didunia terdapat lebih dari
berjuta-juta spesies hewan yang sudah teridentifikasi, dan dalam kehidupan sehari-hari
kita juga sering menjumpai hewan invertebrata maupun vertebrata. Jumlah hewan
2005).
Sumatera termasuk kedalam wilayah paparan Sunda bagian dari zona Oriental.
Sebagian besar fauna yang hidup di zona ini tidak dijumpai di tempat lain. Sumatera
mempunyai pola penyebaran zoogeografi yang unik karena ukuran pulau yang besar
dengan tipe ekosistem bervariasi. Di Sumatera Barat banyak terdapat daerah konservasi
keanekaragaman hayati, salah satunya yaitu Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi
(HPPB) yang berada di Universitas Andalas, Limau Manis, Padang (Anwar, Damanik,
Hisyam dan Whitten, 1984). Menurut Budianto (2016), bahwa luas perairan Provinsi
Sumatera Barat lebih kurang 186.580,00 Km2 dengan luas laut teritorial 57.880,00 Km2
dan 128.700,00 Km2 . Sumatera Barat mempunyai pulau-pulau kecil dengan jumlahnya
402 pulau. Luas perairan laut Sumatera Barat melebihi 2/3 dari luas daratan.
Pantai Air Manis terletak di Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera
Barat, Indonesia. Pantai merupakan daerah datar atau biasa bergelombang dengan
perbedaan ketinggian tidak lebih dari 200 meter, yang dibentuk oleh endapan pantai
dan sungai yang bersifat lepass. Menurut Jasin (1989), pantai memiliki ciri-ciri dengan
adanya bagian yang kering (daratan) dan basah (rawa). Garis pantai dicirikan oleh suatu
garis batas pertemuan antara daratan dengan air laut. Oleh karena itu, posisi garis pantai
bersifat tidak tetap dan dapat berubah sesuai dengan pasang surut air laut abrasi pantai
wilayah antara garis pantai hingga ke arah daratan yang masih dipengaruhi oleh pasang
surut air laut. Pantai Air Manis terletak di kota Padang tepatnya 88 km dari ibukota
Manis dan sekitarnya, khususnya Pulau Pisang. Pemilihan tempat ini dilakukan
habitat yang beragam pulau. Menurut Martoyo dan Winanto (1996) bahwa Pulau
Pisang memiliki koordinat 0o 59’ 35” S, 100o 20’ 22” E. Pulau ini masuk kedalam
wilayah kecamatan Padang Selatan, kota Padang. Pulau Pisang merupakan salah satu
pulau kecil yang terdapat di Pantai Air Manis Padang dari beberapa pulau kecil lainnya.
Jarak dari pinggir Pantai Air Manis menuju ke Pulau Pisang tidaklah terlalu jauh dan
dapat dilalui dengan berjalan kaki, tetapi dalam perjalanan harus memerhatikan
keadaan air pasang. Pantai Air Manis memiliki pasir yang bewarna coklat keputih-
putihan yang terhampar luas dan landai di sepanjang bibir pantai. Pada saat pasang
surut, kita bisa melihat biota laut secara jelas yang menyembul ke permukaan laut.
Pantai Air Manis sangat cocok dijadikan sebagai tempat untuk pengoleksian jenis-jenis
hewan invertebrata laut karena sering dijumpai di pantai ini, seperti filum Coelenterata
dan kerang-kerang laut. Sepanjang perjalan menuju Pantai Air Manis banyak juga
Manis dan Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi (HPPB), Padang, Sumatera
Barat.
Zoologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang fungsi,
perilaku, struktur dan evolusi hewan. Ilmu zoologi ini meliputi psikologi hewan,
evolusioner. Dari pengertian zoologi di atas bisa ditarik kesimpulan bahwa cabang ilmu
biologi ini erat kaitannya dengan spesifikasi hewan yang perlu untuk dikaji. Sedangkan
kajian tentang ilmu zoologi sudah dilakukan sekitar abad yang ke-16. Kajian yang
dihasilkan nantinya akan dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan. Mulai dari
bidang kesehatan, kedokteran, pertanian dan masih banyak yang lainnya (Kekurt,
1991).
kelompok besar, diantaranya adalah Vertebrata yaitu Hewan yang memiliki tulang
belakang dan Invertebrata yang merupakan hewan yang tidak memiliki tulang
belakang. Pada dasarnya, klasifikasi hewan yang menjadi Vertebrata dan Invertebrata
ini merupakan klasifikasi berdasarkan struktur tubuh hewan atau binatang, yang paling
vertebrata memilki tali, yang merupakan perpanjangan dari kumpulan syaraf, dan juga
merupakan tempat dimana sel–sel saraf saling terkumpul, yang tidak dimiliki oleh
dari sistem kerja peradaran darahnya, yang disalurkan melalui pembuluh darah yang
Echinodermata. Dimana porifera adalah hewan yang berlubang atau berpori, hidup di
air tawar, dirawa, dilaut, diair jernih dan tenang. Platyhelmintes merupakan hewan
yang tubuhnya lunak, tidak bercangkang , tubuh simetri bilateral. Nemathelmintes yang
tubuhnya tersusun 3 lapisan atau triploblastik, tidak beruas, gilig, pada bagian depan
terdapat mulut, ukuran lebih kecil. Molusca adalah anngota cacing yang memiliki
sedikit seta, sering disebut dengan cacing berambut sedikit (Pechenik, 2000).
Protozoa adalah hewan bersel tunggal, tipe eukariot dengan berbagai tipe
Berdasarkan alat gerak Protozoa dibagi menjadi empat kelas yaitu Rhizopoda yang alat
geraknya berupa kaki semu, Flagellata yang alat geraknya berupa kaki semu, Cilliata
yang alat geraknya bulu getar, Sporozoa yang tidak mempunyai alat gerak yang khusus
dan Suctoria yang waktu muda bergerak dengan silia, setelah dewasa dengan
Tubuhnya berpori mempunyai sistem saluran air, sistem saluran air bervariasi dan
mempunyai 3 tipe saluran air yaitu ascon, sycon, rhagon. Anggota filum ini melakukan
reproduksi secara aseksual (pertunasan dengan gemmulae dan pembelahan) dan secara
kelas yaitu kelas Calcarea, bahan dasar spikulanya dari kapur, contohnya Sycon sp.
Kelas Hyalosongiae, bahan dasar spikulanya berasal dari garam silikat, contohnya
Euplektella sp., dan kelas Demospongia, spikulanya terdiri dari serat sponging,
contohnya Plakina sp. Spikula adalah duri-duri yang membentuk bagian penguat
bangkai. Semua jenisnya hidup di lautan, dewasa simetri radial, larva simetri bilateral,
pergerakan dilakukan dengan sistem pembuluh air kaki ambulakral. Sistem saraf terdiri
dari cincin saraf, organ pernafasan dan ekskresi papula. Dibagi menjadi lima kelas yaitu
Asteroidea (bintang laut), Echinoidea (landak laut), Ophiuroidea (bintang ular laut),
Crinoidea (lilia laut) dan Holothuroidea (teripang atau timun laut). Asteroidea (bintang
laut), mempunyai lengan sebanyak lima atau kelipatan lima. Pada lengannya terdapat
duri-duri tumpul dan juga duri-duri berbentuk catut yang disebut pediselaria misalnya
Asyterias foberi dan Linckia sp., Echinoidea (landak laut), berduri panjang dan tajam,
misalnya Diadema saxatile (landak laut). Ophiuroidea (bintang ular laut) tidak
memiliki anus dan gerakannya sangat cepat, misalnya Ophiolepsis sp.. Crinoidea atau
lilia laut yang sepintas lalu tampak seperti tumbuhan. Pemukaan oral hewan ini
pinnatus. Holothuroidea (teripang atau timun laut) memiliki daya regenerasi sangat
besar, merupakan echinodermata yang memiliki nilai ekonomi lezat dimakan, misalnya
Holothuria atra. Semua anggota filum ini hidup di air laut, mempunyai kulit berduri
dan simetri radial dan bergerak lamban dengan bantuan kaki tabung. Perluasan dan
penciutan dilakukan oleh gerakan air laut ke dalam dan ke luar dari sistem pembuluh
Molusca disebut sebagai hewan bertubuh lunak. Dibagi menjadi lima kelas
yaitu Lamellibranchiata atau Pelecypoda atau Bivalvia. Hewan berkaki pipih, cangkok
berjumlah dua yang ada di bagian anterior dan umbo (bagian yang membesar atau
menonjol) terdapat dibagian posterior (punggung). Cangkok tersusun dari zat kapur dan
terdiri dari tiga lapisan, yaitu periostrakum (luar), prismatik (tengah, tebal), nakreas
(dalam, disebut pula sebagai lapisan mutiara). Contoh jenis dari kelas tersebut adalah
darah), Asaphis derlorata (remis) dan ada pula jenis yang lain yaitu Meleagrina
Arthropoda berasal dari dua kata yaitu Arthros yang artinya berbuku-buku dan poda
yang artinya kaki. Tubuhnya terdiri dari kepala (caput), dada (toraks) dan perut
(abdomen). Pada tiap-tiap somit terdapat ganglion. Sifat kelamin dioseus, dan
mengangkut oksigen dan hanya berfungsi untuk mengangkut zat makanan. Susunan
saraf terdiri dari otak sederhana dan tali saraf perut rangkap. Arthropoda dibagi menjadi
empat kelas salah satu kelasnya adalah insecta. Tubuh dapat dibedakan atas kepala,
dada, dan perut. Pada kepala terdapat sepasang antena, mata sederhana, mata
majemuk, tipe mulut mengigit, mengunyah, menusuk, dan menghisap. Pada dada
umumnya terdapat 2 pasang sayap dan 3 kaki. Sudah mempunyai jantung, dan bernafas
dengan sistem trakea yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh (Hadi,
Kelas insekta terdiri dari dua subfilum yaitu: Apterygota dan Pterygota. Sistem
ekskresi melalui saluran malpighi, lubang kelamin umumnya tunggal dan bermuara di
ujung perut. Umumnya ovipar dan pada stadium pradewasa terjadi metamorfosis yang
darat, air tawar dan hanya beberapa yang hidup di laut. Subfilum Apterygota
merupakan kelompok serangga yang tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis
Pterygota merupakan serangga bersayap dan mampu metamorfosis terdiri dari divisi
Berikut merupakan ordo yang ada pada divisi exopterygota yang mempunyai
ciri sayap berkembang di luar, stadium pradewasa disebut larva dan nimpha. Terdiri
dari: Ordo Orthoptera (sayap lurus), mempunyai dua pasang sayap lurus, sayap depan
menutup sayap belakang. Tipe mulut mengigit dan mengunyah, contohnya Valanga sp.,
Periplaneta sp., Blatta sp.. Ordo Odonata (capung–capungan) mempunyai dua pasang
sayap, mata fecet besar, tipe mulut menggigit dan mengunyah. Contohnya: Orthoterum
sp., dan Pantala sp.. Ordo Ephemeroyera (lalat), tubuh lunak, tipe mulut dengan antena
yang pendek dan mempunyai dua pasang sayap yang membentuk membran. Sayap
depan lebih besar daripada sayap belakang, larva hidup di air, contohnya Ephemera sp..
Ordo Isoptera merupakan serangga sosial, mempunyai dua pasang sayap dengan bentuk
dan ukuran yang sama. Tipe mulut menggigit, contohnya Macotermes sp. dan
Ordo Hemiptera mempunyai dua pasang sayap, sayap depan sebagian tebal dan
sebagian lagi tipis seperti selaput. Ordo Homoptera, mempunyai dua pasang sayap yang
tebalnya sama, tipe mulut menghisap dan menusuk. Contohnya: Nilaparvata lugen,
yang berkembang di dalam. Pada stadia pradewasa disebut larva atau pupa yang terdiri
dari ordo yaitu: Ordo Neuroptera mempunyai dua pasang sayap yang sama besar, pada
sayap terdapat jalinan seperti saraf, antena panjang. Ordo Coleoptera, mempunyai dua
pasang sayap, sayap depan tebal disebut elitra. Contohnya Oryctes ribocerous
(kumbang kelapa). Ordo Diptera, mempunyai sepasang sayap, sayap belakang berubah
merupakan bangsa semut lebah dan penyengat, contoh Apis cerana (lebah madu). Ordo
Lepidoptera, sayap ditutupi oleh sisik yang halus, memiliki probosis contoh Eurema
Arachnida dapat dibagi menjadi tiga ordo yaitu Arachnoidea, Scorpionida dan
hitam beracun dan sengatannya dapat mematikan) dan Argiope aurantina (laba-laba
merupakan kelenjar racun telson. Pada mulut terdapat alat pencapit seperti catut
caplak) memilki abdomen yang bersatu dengan sefalotoraks, sebagian besar jenisnya
hidup sebagai parasit. Misalnya Sarcoptes scabiei (caplak kudis, penyebab penyakit
Cephalopoda terdiri dari dua kata yaitu Cephalus yang artinya kepala dan poda
yang artinya kaki yang mempunyai kaki yang terletak di kepala, contoh jenis dari kelas
ini adalah Loligo indica (cumi-cumi) yang mempunyai kantong tinta, cangkang di
dalam tubuh terbuat dari kitin, mempunyai delapan tangan dan dua tentakel. Sepia sp.
atau sotong yang mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari
kapur. Memiliki delapan tangan dan dua tentakel. Nautilus pampilus tidak memiliki
kantung tinta, cangkang terdapat di luar terbuat dari kapur. Octopus vulgaris
mempunyai kantong tinta, tidak memiliki cangkang dan mempunyai delapan tangan
(Srimawab, 1997).
BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN
Kuliah lapangan Sitematika Hewan dilaksanakan pada hari Jumat sampai Minggu
tanggal 27-29 Oktober 2017 di Hutan Pendidikan dan Penelitan Biologi (HPPB),
Alat yang digunakan dalam kuliah lapangan ini adalah gunting, kain kasa, cylindrical
cause, insect net, light trap, tali, kotak, kertas segitiga, kotak segitiga, ember ukuran 5
liter, film, botol nescafe,. Sedangkan bahan yang di gunakan yaitu, berupa alkohol
3.3.1 Di Lapangan
Siapkan cylindrical cause kemudian gantung pada pohon dengan tinggi kurang lebih 2
meter, kemudian selipkan buah-buahan yang telah matang, amati setiap pagi dan sore.
Siapkan insect net, kotak segitiga, kertas segitiga, dan botol film, kemudian
dalam killing bottle yang telah diberi kapas yang dibasahi kloroform, terkhusus capung
dan kupu-kupu terlebih dahulu di lumpuhkan dengan cara menekan bagian thorax
langsung dengan tangan, semua sampel yang di dapat dimasukkan ke dalam ember, dan
botol film.
3.3.2 Di Laboraorium
Semua sampel diawetkan untuk jenis serangga yang memiliki sayap, sayapnya
Setelah kering sampel dimasukkan kedalam kotak segi empat di dalamnya juga terdapat
Semua sampel diawetkan, spesimen yang di awetkan dalam keadaan segar atau jika
spesimen masih dalam keadaan atau jika spesimen yang akan digunakan masih hidup
kita dapat dibius dengan perendaman dengan air es. Pada spesimen dengan ukuran
dalam formalin selama lebih kurang satu minggu, kemudian dicuci dalam air selama
kurang dua hari Spesimen yang telah dicuci (dibersihkan dari formalin), diawetkan
dalam alcohol 70% untuk selamanya. Tiap spesimen yang diawetkan harus dilakukan
4.3 Pembahasan
A. Filum Arthropoda
Kingdim : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Genus : Junonia
Berdasarkan kuliah lapangan yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa Junonia
atlites memilki morfologi pada bagian sayap bewarna coklat muda dengan pola bulat
sejajar vertikal pada tepi sayap, dan pada bagian tengah sayap bewarna hitam, didekat
pangkal sayap terdapat dua goresan yang berwarna kecoklatan. Spesies ini memilki
Hal ini sesuai dengan pendapat Pechenik (2000) tampak atas sayap depan kupu-
kupu ini berwarna hitam pangkalnya dengan ujung berwarna coklat yang terang.
Dihiasi dengan dua bulatan berwarna putih dengan inti hitam mirip mata. Pinggir
sayapnya dihiasi dengan 3 baris garis berwarna coklat gelap. Di dekat pangkal
sayapnya terdapat dua goresan berwana coklat. Sayap belakang kupu-kupu ini
didominasi warna coklat dengan usapan warna hitam pada pangkalnya. Ada dua
bulatan masing-masing pada sayap belakang kiri dan kanannya. Satu bulatan penuh
berwarna hitam. Dan satu bulatan lagi berwarna coklat muda dilapis hitam, dengan iti
Bagian bawah sayapnya didominasi warna coklat dengan corak berawna coklat
pucat. Tubuhnya berwarna hitam. Sama seperti saudaranya di atas, kupu-kupu ini juga
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insekta
Ordo : Lepidoptera
Famili : Nymphalidae
Gambar 2. Acraea violae
Genus : Acraea Sumber: Dokumentasi pribadi
Spesies : Acraea violae (Linnaeus, 1758)
Berdasarkan kuliah lapangan yang telah dilaksanakan kupu-kupu ini memilki warna
bintik-bintik hitam pada bagian seluruh tubuhnya serta memilki warna dasar orange
kecoklatan, pada tepi sayap bawahnya terdapat daerah berwarna hitam dengan pola
bulat putih dengan warna caput hingga abdomen hitam. Biasanya kupu-kupu ini
Hal ini sesuai dengan pendapat Peggic, Djunijanti, dan Mohammad (2000) yang
menyatakan bahwa kupu-kupu ini memilki motif yang sangat bagus dengan bintik-
bintik hitam pada permukaan dorsalnya dan bewarna sayap bewarna orange. Kupu-
kupu Acraea violae banyak ditemukan pada daerah terbuka seperti padang rumput,
taman, semak belukar, hutan primer dan sekunder yang terbuka, kupu-kupu ini
Umumnya melimpah pada daerah dataran rendah, namun di India dan Sri Lanka pernah
ditemukan hingga ketinggian 2.100 meter dpl. Keberadaan kupu-kupu ini bersifat
musiman, tetapi ditemukan sepanjang tahun khususnya pada sebelum atau saat musim
hujan. Penyebarannya mulai dari kawasan India, Sri Lanka, Myanmar, Thailand,
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Berdasarkan kuliah lapangan yang telah dilaksanakan diperoleh spesies dari family
Pieridae yang memiliki antenna keujung, biasanya kupu-kupu ini hidup ditempat yang
hijau seperti di semak-semak belukar. Kupu-kupu ini memilki ciri morfologi pada
bagin dorsal memilki garis-garis hitam dengan bagian tengah bewarna putih, warna
badan hitam. Kupu-kupu jenis ini memilki daerah terbang yang rendah.
Hal ini sesuai dengan pendapat Suwigyo (2005) yang menyatakan kupu-kupu ini
juga mempunyai warna yang menyolok. Juga mempunyai ekor yang terjulur ke
belakang yang terletak di antara sayap. Kupu-kupu mempunyai sayap yang besar
bersisik dan membentuk pola warna hitam putih. Terdapat antena yang panjang pada
bagian kepala, bervariasi, seperti pemukul, berbulu dan sebagainya. Antena tergulung
rapi di bawah kepala. Alat mulut untuk mengisap, biasanya tidak ada mandibula.
Maksila bersatu membentuk proboscis. Kaki sama, biasanya tarsi beruas lima.
Metamorfosis kupu-kupu adalah metamorfosis sempurna, larvanya berupa ulat dengan
alat mulut untuk menggigit, dengan 2 kelenjar sutera untuk membuat kokon.
bersayap sisik' (lepis, sisik dan pteron, sayap). Kupu-kupu umumnya aktif di waktu
biasanya memiliki warna yang indah cemerlang . Kupu-kupu umumnya hidup dengan
mengisap madu bunga (nektar/ sari kembang). Akan tetapi beberapa jenisnya menyukai
cairan yang diisap dari buah-buahan yang jatuh di tanah dan membusuk, daging
daunan. Ulat-ulat ini sangat rakus, akan tetapi umumnya masing-masing jenis ulat
berspesialisasi memakan daun dari jenis-jenis tumbuhan yang tertentu saja. Sehingga
kehadiran suatu jenis kupu-kupu di suatu tempat, juga ditentukan oleh ketersediaan
tumbuhan yang menjadi inang dari ulatnya. Kupu-kupu dan ngengat dikenal sebagai
bagi petani, dan orang pada umumnya, kupu-kupu ini sangat bermanfaat. (Putra, 1994).
Kingdom : Animalia
Fium : Arthopoda
Kelas : Insecta
Ordo : Lepidoptera
Gambar 4. Eurema brigitta
Famili : Nymphalidae Sumber: Dokumentasi pribadi
Genus : Eurema
vitrea yaitu suatu jenis spesies dari famili nymphalidae yang memiliki karakteristik
sayap berwarna coklat di bagian tepi dan warna putih di tengah. Kombinasi warna ini
terlihat membentuk pola bulat memanjang dengan warna putih dengan warna coklat di
(1992) Ideopsis vitrea mempunyai ukuran sayap yang kecil sampai sedang dengan pola
warna sayap yang beragam. Dengan warna pola mendominasi putih pada tengah hingga
tepi sayap. Warna badannya coklat dengan warna hitam dibagian toraks. Kupu-kupu
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Odonata
Gambar 6. Neurothemis terminate
Famili : Libellulidae
Sumber: Dokumentasi pribadi
Genus : Neurothemis
Neurothemis terminata yang memiliki merah tua dengan tepi sayap transparan serta
hitam pada bagian tubuhnya, memiliki 2 pasang sayap. Pada ujung sayap bewarna
putih.
Hal ini sesuai dengan pendapat Borror dan Johnson (1992) pada bagian
toraksnya, protorak dan mesotorak ada serta sayap depan juga ada. Pada sayap depan
teksturnya kasar dengan panjang 3,4-3,7 cm atau hampir sama dengan panjang
tubuhnya, berbentuk memanjang dengan rangka sayap dan warnanya transparan hitam.
Metatoraksnya ada dan sayap belakangnya ada. Tekstur sayap belakang kasar dengan
bentuk memanjang dan panjangnya hampir sama dengan sayap depan, rangka
sayapnya ada dan berwarna transparan hitam. Pada bagian tungkai koksa dan
trokhanternya ada. Tibia 0,4 cm, femur 0,4 cm, tarsus 0,2 cm, dan tungkainya ini
terdiri dari 5 ruas. Bentuk tungkainya cursorial dan cercusnya ada. Panjang tubuhnya 4
cm dengan jumlah abdomen 11-12 ruas. Biasanya capung ini dapat ditemukan di
Kingdom : Animalia
Filum :Arthropoda
Kelas :Insecta
Genus :Paragomphus
reinwardtii yang merupakan salah satu ordo odonata. Ciri tubuhnya yaitu memiliki 2
pasang sayap yang transparan dengan titik hitam dibagian tepi atas dari masing-masing
helaian sayap. Pada pangkal sayap (pertemuan sayap dengan badan terdapat bagian
Hal ini sesuai dengan pendapat Suwigyo (2005) yang menyatakan bahwa
capung jenis ini memiliki ciri sayap yang transparan dengan titik berwarna hitam
kecoklatan pada bagian tepi atas sayap. Bagian abdomen memiliki pola garis kuning
dan hitam yang berselingan sepanjang badan. Spesies capung ini tersebar di sekuruh
Indonesia.
a.8 Valanga. Sp
Kingdom : Animalia
Filum :Arthropoda
Kelas :Insecta
Ordo :Orthoptera
Gambar 8. Valanga sp.
Famili :Acridoidea Sumber: Dokumentasi pribadi
Genus :Valanga
Spesies : Valanga. sp
Berdasarkan kuliah lapangan yang telah dilaksanakan diperoleh sampel spesies dari
famili Acridoides yaitu Valanga sp atau biasanya disebut dengan belalang. Belalang ini
memiliki warna hijau dan kuning pada bagian tubuhnya. Bagian tubuh terlihat jelas
terdiri dari 3 bagian yaitu kepala, dada dan perut. Pada belalang kayu terdapat 2 antena,
Hai ini sesuai dengan pendapat Kekurt (1961) spesies ini memiliki bentuk tubuh
yang terdiri dari 3 bagian utama, yaitu kepala, dada ( thorak ) dan perut (abdomen).
Belalang kayu juga memiliki 6 kaki yang bersendi, 2 pasang sayap, dan 2 antena. Kaki
bagian belakang panjang yang digunakan untuk melompat dengan jauh dan tinggi,
sedangkan kaki bagian depan pendek digunakan untuk berjalan. Belalang juga memiliki
pendengaran yang tajam, meskipun tidak memiliki telinga. Alat pendengar belalang ini
hampir disebut dengan nama tympanum dan terletak pada abdmon ( perut ) dekat
bagian sayap. Typnpanum ini berbentuk sebuah disk bulat besar yang terdi da-ri
beberapa bagian prosesor dan memiliki syaraf uang digunakan untuk memantau getaran
dari udara.
Belalang kayu ini juga memiliki 5 mata (2 compound eye dan 3 ocelli). Belalang
kayu ini termasuk hewan serangga yang bernafas menggunakan trakea, dan masuk
kedalam kelompok hewa berkerangka luas (exoskeleton).Warna sayap pada belalang ini
yaitu hitam kemerahan dan belalang kayu dewasa betina memiliki ukuran lebih besar
dibandingkan dengan belalang jantan dewasa yaitu berkisar 58-71 mm sedangkan
belalang jantan dewasa berkisar 49-63 mm dengan berat tubuh rata – rata mencapai 2-3
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Formicidae
Gambar 9. Camponotus carnelius
Genus : Camponotus Sumber: Dokumnetasi pribadi
Spesies : Camponotus carnelius
Berdasarkan dari kuliah lapangan yang telah dilaksanakan diperoleh hasil sampel
spesies yaitu Camponotus carnelius yang memiliki warna hitam dan coklat, tubuh
berwarna hitam pekat, bentuk abdomen lonjong dan bulat tumpul, memiliki bentuk
mulut bulat Tubuh dari jenis ini terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, thorax dan
Bentuk tubuh semut yaitu tidak mempunyai tulang di dalam badannya, namun
badan semut dibalut oleh lapisan kulit yang keras, seperti serangga lainnya, badan
semut terdiri atas tiga bagian yaitu; kepala, thorax dan abdomen (Srimawab, 1997).
Kingdom : animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Genus : Orthetrum
Spesies : Orthetrum sabina (Putra, 1994)
spesies Orthetrum sabina atau capung yang memiliki warna kuning dan hitam pada
bagian tubuhnya, serta memiliki 2 pasang sayap. Sayap pada capung ini memanjang
dan agak lebar berwarna merah kekuningan. Tubuh bersegmen dan mempunyai pola
memanjang dan panjangnya hampir sama dengan sayap depan, rangka sayapnya ada
dan berwarna transparan bewarna kuning. Pada bagian tungkai koksa dan trokhanternya
ada. Tibia 0,4 cm, femur 0,4 cm, tarsus 0,2 cm, dan tungkainya ini terdiri dari 5 ruas.
Bentuk tungkainya cursorial dan cercusnya ada. Panjang tubuhnya 4 cm dengan jumlah
abdomen 11-12 ruas. Biasanya capung ini dapat ditemukan di daerah dekat air.
a.11 Dardanus sp
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Malacostraca
Genus : Dardanus
Dardanus sp atau nama local dari spesies ini umang-umang yang memiliki cangkang
yang keras. Cangkang tersebut bewarna hijau muda dan hijau tua. Pada cangkang
pasang kaki untuk bergerak dan berpindah tempat. Jika di sentuh maka hewan ini akan
berbentuk capit yang berfungsi untuk memegang atau menyerang mangsanya, kaki
kedua dan ketiganya berfungsi sebagai organ untuk bergerak, kaki keempat dan atau
hanya kaki kelima mengecil dan ujungnya juga berbentuk capit kecil. Kedua pasang
kaki terakhir ini memiliki bulu yang lebat dan berfungsi untuk membersihkan tubuhnya
terutama insang dan telur pada betina. Umang umang memiliki cangkang yang keras.
keong yang kosong untuk digunakan sebagai tempat tinggalnya. Umang-umang hidup
di perairan tropis dan subtropis maupun dingin di darat sampai di laut dalam Nerita sp
merupakan hewan yang unik karena memiliki beberapa tingkah laku yang berbeda-beda
saat mereka saling bertemu satu sama lain. Ada tiga macam tingkah laku sosial umang-
umang jika bertemu yakni mereka akan saling mengabaikan kawin atau berkelahi,
baik. Jika ada cangkang milik umang-umang lain yang lebih bagus umang-umang akan
a.12 Callinectes sp
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Famili : Portunidae
Gambar 12 Callinectes sp
Genus : Callinectes
Sumber : Dokumentasi pribadi
Spesies : Callinectes sp
Callinectes sp yang berbentuk seperti kepiting. Hewan ini hidup diperairan dan daerah
sepasang capit yang merupakan anggota gerak atas. Dan mempunyai beberapa kaki
berwarna dasar biru dengan bercak-bercak putih terang, sedangkan yang betina
berwarna dasar hijau kotor dengan bercak-bercak putih kotor. Cangkang memiliki duri
sebanyak sembilan buah terdapat pada sebelah mata kanan-kiri. Pada duri yang terakhir
berukuran lebih panjang dari duri-duri lainnya dan merupakan titik ukuran lebar
cangkang. Perut atau biasa disebut abdomen terlipat ke depan di bawah cangkang.
Abdomen jantan sempit dan meruncing ke depan. Abdomen betina melebar dan
membulat, gunanya untuk menyimpan telur. Callinectes sp termasuk hewan dasar laut
yang dapat berenang ke permukaan pada malam hari untuk mencari makan, hidup di
daerah pantai berpasir lumpur dan di perairan depan hutan mangrove dan biasanya
B. Filum Echinodermata
Kingdom : Animalia
Filum : Echinodermata
Kelas : Holothuroidea
Ordo : Aspidochirotida
Berdasarkan dari kuliah lapangan yang telah dilaksanakan diperoleh hasil berupa
Holothuria sp. yang merupakan hewan laut yang memiliki bentuk tubuh memanjang,
lonjong dalam sumbu oralnya dan hidup di bawah batu-batu karang. Hewan ini
memiliki cairan yang banyak di dalam tubuhnya. Holothuria sp memiliki tubuh yang
lunak bewarna hitam dan memanjang, yang terdiri dari dua lubang yang terletak
avertebrata yang sering disebut juga ketimun laut. Holothuroidea berasal dari kata
Yunani yaitu holothurion (ketimun laut) dan eidos (bentuk). Ciri-ciri Kelas
Holothuroidea antara lain, tubuhnya memanjang dalam sumbu oral seperti cacing dan
simetri bilateral, mulut dan anusnya terletak pada kedua ujung yang berlawanan, tidak
mempunyai lengan dan duri. Durinya tereduksi menjadi spikula, kulitnya lunak dan
tipis serta tidak memiliki spina (duri) atau pediselaria dan memiliki kaki tabung.Tubuh
teripang umumnya berbentuk bulat panjang atau silindris sekitar 10-30 cm, dengan
mulut pada salah satu ujungnya dan anus pada ujung lainnya. Mulut teripang dikelilingi
oleh tentakel atau lengan peraba yang kadang bercabang-cabang. Tubuhnya berotot,
dari zona pasang surut sampai laut dalam terutama di Samudra Hindia dan Samudra
Pasifik Barat. Beberapa diantaranya lebih menyukai perairan dengan dasar berbatu
karang, yang lainnya menyukai rumput laut atau dalam liang pasir dan lumpur. Jenis
teripang yang termasuk dalam Holothuria, Scitopus dan Muelleria memiliki habitat
berada di dasar berpasir halus, terletak di antara terumbu karang, dan dipengaruhi oleh
C. Filum Mollusca
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Famili : Turbinidae
Gambar 14 Turbo petholatus
Sumber : Dokumentasi pribadi
Genus : Turbo
Dari kuliah lapangan yang telah dilaksnakan didapatkan spesies berupa Turbo
petholatus yang memiliki warna hijau kecoklatan, tubuh lunak ditutupi cangkang dan
berukuran kecil yaitu 3 cm, motif cangkang bergantian warna hitam dan hijau,
dipangkalnya. Warna spesies ini didominasi dengan warna hijau dengan bercak
bewarna cokelat kehitaman. Ukuran spesies ini 3,4 - 4 cm. cangkang keras dengan
permukaan licin dan agak mengkilap. Habitat hidup di sekitar pantai atau laut, didaerah
sekitar pasang surut pada bebatuan karang yang banyak ditumbuhi alga. Pakannya
c. 15 Clypeomorus subbrevicula
Kingdom : Animalia
Fillum : Mollusca
Class : Gastropoda
Ordo : Sorbeoconcha
Gambar 15 Clypeomorus subbrevicula
Famili : Cerithiidae Sumber : Dokumentasi pribadi
Genus : Clypeomorus
Species : Clypeomorus subbrevicula
Berdasarkan kuliah lapangan yang telah dilaksanakan diperoleh hewan dari anggota
yang terpilin membentuk spira dan bewarna hijau. Otot pada bagian ventral tubuh
berperan sebagai kaki atau alat gerak. Berlokomosi dengan cara merayap menggunakan
Hal ini sesuai dengan pendapat Borror dan Johnson (1992) bahwa hewan ini
memiliki cangkang yang ukurannya sekitar ± 1,5 - 2 cm. Warna cangkangnya hijau dan
putih. Mempunyai putaran dextral. Mulut cangkang berbentuk bulat dan bagian puncak
lancip. Habitatnya di perairan laut, biasanya menempel pada permukaan atau batu
karang.
beracangkang pada bagian ujung cangkang meruncing. Hewan ini juga memiliki
tentakel pada kepala untuk indra pembau. Cangkang bermotif abstrak dengan campuran
warna hijau muda dan hijau tua. Spesies ini berukuran kecil. Tubuh larvanya bilateral
Hal ini sesuai dengan Newell (1969) bahwa tentakelnya terdapat di kepala
tersebut meliputi sepasang tentakel dengan mata (khusus yang hidup di darat) dan
sepasang tentakel untuk indra pembau. Mulut Gastropoda telah berkembang baik.
Letaknya di ujung anterior, dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk serta lidah parut
atau radula di dasar perutnya. Anus terletak di bagian anterior tubuh. Alat peredaran
darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana. Jantung
terdiri atas serambi dan ventrikel yang terletak dalam rongga parikardial. Peredaran
Filum : Cnidaria
Clas : Anthozoa
Genus : Favites
Berdasarkan kuliah lapangan yang telah dilkasanakan diperoleh spesies berupa Favites
sp. dengan ciri tubuh yang sangat keras. Berbentuk seperti batu bewarna putih pasir.
Tubuh bermotif seperti yang tersusun dari banyak bulatan seperti bunga. Favites sp ini
Cangkang Favites sp. terbuat dari bahan kapur, bentuk karangnya membulat
dan berkoloni bewarna putih. Tipe coralitnya cerioid, disebut demikian karena thecanya
bergabung atau menyatu. Terdapat theca (bagiab terluar dari corallite), fossa, calyx
(jarak antar theca), dan septum (sekat/dinding yang membagi bagian dalam calyx dalam
beberapa bagian. Termasuk ke dalam filum Cnidaria karena memiliki bentuk tubuh
yang radial/bilateral simetri, bersifat sessile, dan memiliki alat penyengat yang berada
di ujung tentakel (cnidocytes), yang tersusun atas sel-sel penyengat yang disebut
nematocyst. Favites sp. dimasukkan ke dalam kelas Anthozoa karena tubuh berbentuk
bunga dan tidak memiliki fasi medusa dalam daur hidupnya. Favites sp.
dikelompokkan ke dalam sub kelas Hexacorallia karena memiliki bentuk tubuh persegi
Pocillopora sp yang ditemukan dilaut dan memiliki pori, berwarna putih, bentuknya
juga tipis dan terbuka. Spesies ini biasanya disebut dnegan karang kembang kol.
tersebar luas dan dapat diidentifikasi dengan adanya pertumbuhan seperti kutil di
permukaannya. Koloni bisa berbentuk kubah atau bercabang dan sangat bervariasi
warnanya dan bentuknya tergantung pada spesies dan kondisi lingkungannya. Spesies
yang terletak di terumbu dangkal yang ditumbuk oleh laut cenderung kerdil sementara
mereka yang berada dalam air yang dalam sering tipis dan terbuka. Setiap polip
ambustulatus yang memiliki panjang tubuh 0,6 cm, memiliki cangkang yang berduri
dan berwarna putih, tipe apeks tumpul, memiliki celah mulut lebar dengan lekuk
siphonal canal yang sangat panjang dan body whorl bulat yang mempunyai spire
Hal ini sesuai dengan pernyataan Houart (1994), bahwa cangkang siput dewasa
berukuran sekitar 60 sampai 90 mm. Spesies ini, sebagaimana jenis lain dalam familia
Muricidae, dapat menghasilkan cairan yang bening atau seperti susu dan tidak berwarna
pada saat masih segar, tetapi kemudian berubah warna menjadi zat pewarna yang kuat
dan awet jika terkena udara atau cahaya matahari. Cairan itu dihasilkan dari kelenjar
menghasilkan zat pewarna kain ungu, yaitu Ungu Tyre. Siput lain dari spesies yang
masih sekerabat, yaitu Hexaplex trunculus ("murex pewarna berpita"; "banded dye-
murex"), juga digunakan untuk menghasilkan pewarna ungu kebiruan, yaitu nila atau
indigo, juga dari kelenjar hypobranchial.Spesies ini bersifat kanibal. Pembiakan intensif
pembiakan.
c. 20 Arachis sp
Kingdom : Animalia
Fillum : Mollusca
Class : Gastropoda
Ordo : Sorbeoconcha
Famili : Muricidae
Genus : Arachis Gambar 20 Arachis sp
Sumber : Dokumentasi pribadi
Species :Arachis sp
Berdasarkan kuliah lapangan yang telah dilaksanakan diperoleh spesies berupa Arachis
sp yang termasuk kedalam filum Molusca, family Muricidae serta hewan ini disebut
juga cangkang muricid dan mempunyai bentuk yang bervariasi luas, umumnya dengan
rusuk (spire) yang agak naik dan bentuk yang kuat mengandung gigi-gigi spiral dan
sering kali varix aksial (biasanya tiga atau lebih varices pada setiap whorl), juga
like process). Biasanya spesies ini hidup didaerah perairan dan ditepi pantai yang
berpasir.
beda bentuknya, dapat berbentuk oval (ovate) atau lebih kurang terkontraksi, dengan
anterior (siphonal canal) yang terlihat jelas dan dapat berukuran panjang sekali. Bibir
luar cangkang sering bergerigi di dalamnya, kadang kali dengan proses berbentuk gigi-
gigi di tepinya. Bagian columella dapat halus sampai agak kasar. Bagian operculum
bersifat "corneous", tebalnya berbeda-beda, dengan nukleus dekat ujung anterior atau
keluar dari lingkaran pusat. Kecuali untuk duri panjang di ulir tubuh. Ditemukan di
siput laut besar, mollusca gastropoda laut dalam keluarga Xenophoridae, kerang
pembawa. Status konservasi : beresiko rendah. (Campbell, Reece, and Mitchel, 2000).
c.22 Pythis sp
Fillum : Mollusca
Kingdom : Animalia
Class : Gastropoda
Ordo : Sorbeoconcha
Famili : Muricidae
Genus : Pythis Gambar 22 Pythis sp
Sumber : Dokumentasi pribadi
Species : Pythis sp
Berdasarkan kuliah lapangan yang telah dilaksanakan diperoleh spesies berupa Pythis
sp yang hidup di laut lepas pantai cangkangnya bisa mencapai ukuran 0,4 mm.
Memiliki garis konsentris dan garis pertumbuhan. Bergerak menggunakan kaki kapak,
Status konservasi beresiko rendah Tekstur cangkang hewan ini licin dengan bentuk
seperti papaya yang bagian ujungnya berbentuk spiral. Pada cangkangnya terdapat
gambar zig zag berwarna coklat . Warna dasar cangkangnya adalah krim. Habitat
5.1 Kesimpulan
Dari hasil kuliah lapangan yang telah dilaksanakan dapat di simpulkan bahwa :
1. Sampel yang paling banyak didapatkan yaitu dari filum Arthropoda pada ordo
Lepidoptera, famili Nimphalidae.
2. Sampel yang paling sedikit didapatkan yaitu dari filum Echinodermata pada
ordo Aspidochirotida, famili Holothuroidae.
5.2 Saran
Berdarkan kuliah lapangan yang telah kami lakukan diharapkan pada praktikan :
1. Dalam pelaksanaan kuliah lapangan diharapkan praktikan lebih giat dalam
mencari sampel agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
2. Sampel harus di identifikasi secepat mungkin agar sampel tidak rusak dan
membusuk.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, A. dan R. Soejoedono 2005. Hutan dan Kehutanan. Sukses Memelihara Derkuku
dan Puter. Jakarta: Penebar Swadaya.
Budianto 2016. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan
Perairan. Cetakan Kelima. Yogjakarta : Kanisius.
Gay, Thomas, Kehimkar, Isaac dan Punetha, J.C. 1992. Common Butterflies of India.
Mumbai, India: WWF India and Oxford University Press.
Juwana, S. dan R. Kasijan. 2000. Rajungan Perikanan, Cara Budidaya dan Menu
Masakan. Jakarta: Penerbit Djambatan.
Kekurt, G. A. 1961. The Invertebrata. A Manual for The Use of Students. Cambridge
:University Press.
Martoyo, Aji, dan T. Winanto. 1996. Budi Daya Teripang. Depok :Penebar Swadaya.
Peggic, Djunijanti dan Mohammda Amir. 2000. Practical Guide to the Butterfilies of
Bogor Botanic Garden. Bogor : LIPI.