Makalah Hukum Jinayah
Makalah Hukum Jinayah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam hukum Islam ada yang dikenal dengan istilah jinayat (jinayah) merupakan
salah satu dari bagian syariat Islam, jinayah ini bermacam-macam jenis dan sebabnya.
Dalam makalah ini kami mencoba untuk membahasnya sesuai dengan batas kemampuan
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka penulis merumuskan
4. Apa saja macam-macam dari jinayah menurut cara melakukan dan konsekuensi?
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil dari penyajian makalah ini yaitu agar pembaca dan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jinayah
Secara bahasa kata jinaayaat adalah bentuk jama dari kata jinayah yang berasal dari
janaa dzanba yajniihi jinaayatan yang berarti melakukan dosa. Sekalipun isim mashdar (kata
dasar), kata jinaayah dijamakan karena ia mencakup banyak jenis perbuatan dosa. Kadang-
kadang ia mengenai jiwa dan anggota badan, baik disengaja ataupun tidak. Menurut istilah
syari, kata jinaayah berarti menganiaya badan sehingga pelakunya wajib dijatuhi hukuman
disyariatkannya adalah dalam rangka untuk memelihara akal, jiwa, harta dan
membunuh atau melukai orang lain, merusak harta orang dan melakukan gerakan kekacauan
dan lain sebagainya. Di kalangan fuqaha, perkataan jinayah berarti perbuatan perbuatan
yang terlarang menurut syara. Selain itu, terdapat fuqaha' yang membatasi istilah jinayah
kepada perbuatan-perbuatan yang diancam dengan hukuman hudud dan qishash tidak
termasuk perbuatan-perbuatan yang diancam dengan hukuman tazir. Istilah lain yang
sepadan dengan istilah jinayah adalah jarimah, yaitu larangan larangan syara yang
setiap mukalaf, hal itu telah termaktup dalam sumber fundamental Islam, termasuk juga
mengenai perkara jarimah atau tindak pidana dalam Islam, berikut kami akan memaparkan
beberapa dalil tentang HPI dan kewajiban menaati hukum Allah SWT.
Artinya : Dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai
orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa. (Al-Baqarah 179). Artinya : Dan
hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah,
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap
mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan
Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), Maka
Artinya : Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga
mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, Kemudian
mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu
C. Macam-macam Jinayah
Para ulama membag jarimah berdasarkan aspek berat dan ringannya hukuman serta
ditegaskan atau tidaknya oleh al-quran dal al-hadits, atas dasar ini mereka membagi menjadi
Menurut istilah hudud berarti: sanksi bagi orang yang melanggar hukum syara dengan
cara didera/ dipukul (dijilid) atau dilempari dengan batu hingga mati (rajam). Sanksi
tersebut dapat pula berupa dipotong tangan lalu sebelah atau kedua-duanya atau kaki dan
ini merupakan hukuman yang maksimal bagi suatu pelanggaran tertentu bagi setiap
hukum.Jarimah hudud ini dalam beberapa kasus di jelaskan dalam al-Quran surah An-
Nur ayat 2, surah an-Nur: 4, surah al-Maidah ayat 33, surat al-Maidah ayat 38.
a. Perzinaan
b. Qadzaf (menuduh berbuat zina)
c. Meminum minuman keras
d. Pencurian
e. Perampokan
f. Pemberontakan
g. Murtad
2. Jarimah qishas/diyat, yang meliputi :
Hukum qisos adalah pembalasan yang setimpal (sama) atas pelanggaran yang
bersifat pengerusakan badan. Atau menghilangkan jiwa, seperti dalam firman Allah
SWT.
Surah al-Maidah : 45, surah al-Baqarah : 178 Diat adalah denda yang wajib harus
dikeluarkan baik berupa barang maupun uang oleh seseorang yang terkena hukum diad
hukuman, dan hal lain. Pembunuhan yang terjadi bisa dikarenakan pembunuhan dengan
tidak disengaja atau pembunuhan karena kesalahan (khoto). Hal ini dijelaskan dalam al-
a. Pembunuhan sengaja.
b. Pembunuhan semi sengaja.
c. Pembunuhan tersalah.
d. Pelukan sengaja.
e. Pelukan semi sengaja.
3. Jarimah Jarimah tazir
hakim islam hukum tazir diperuntukkan bagi seseorang yang melakukan jinayah/
kejahatan yang tidak atau belum memenuhi syarat untuk dihukum had atau tidak
memenuhi syarat membayar diyat sebagai hukum ringan untuk menebus dosanya akibat
a. Jarimah hudud atau qishah/diyat yang syubhat atau tidak memenuhi syarat, namun
menghina agama.
c. Jarimah-jarimah yang ditentukan oleh ulul amri untuk kemashlahatan umum. Dalam
hal ini, nilai ajaran islam dijadikan pertimbangan penentuan kemashlahatan umum.
Persyartan kemaslahatan ini secara terinci diuraikan dalm bidang studi Ushul Fiqh,
belum dikerjakan dengan sempurna, dalam hukum pidana islam Percobaan Melakukan
Jarimah tdk dikenal secara khusus, namun dpt digolongkan pad jarimah ghairu tammah.
Dalam hukum Pidana Islam : jarimah hudud, qisas diyat, harus dilakukan dengan
sempurna, jika tdk maka tazir. Hadis nabi : Barang siapa yg mmberikan hkman han
bukan terhadap jarimah had, maka dia digolongkan orang-orang yang melewati
sebagainya.
2. Kerjasama
jarimah. Dalam bentuk ini tiap-tiap pelaku masing-masing memberikan andilnya dalam
denga orang lainaktif melakukan jarimah atau kawan nyata dlm melakukan jarimah.
Ini ada 2 :
- Secara kebetulan (), tdk ada kesepakatan seblmnya. Seperti yg terjadi dlm
dan berencana :
- Menurut abu hanifah : sanksinya sama / dibebankan pada setiap masing-masing
tidak nyata. Tapi menjadi faktor penyebab adanya jarimah,. Misalanya menghasut,
1. Pengakuan : syarat dalam pengakuan bagi kasus pidana yang akan berakibatkan kisas
atau diyat adalah harus jelas dan terperinci. Tidak sah pengakuan yang umum dan masih
terdapat syubhat.
2. Persaksian : Dalam kasus pidana selain zina (4 orang saksi lelaki adil), syarat minimal
cakapnya bertindak, oleh karena itu tdk sah akad, ucapan dan perbuatannya.Jika ia
dipaksa untuk mabuk, kemudian dia melakukan jarimah, maka ia tdk dikenakan
mengerti akibat dari perbuatan yang dilakukan. Namun ada beberapa sebab lain dalam
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara bahasa kata jinaayaat adalah bentuk jama dari kata jinaayah yang berasal dari
janaa dzanba yajniihi jinaayatan yang berarti melakukan dosa. Sekalipun isim mashdar (kata
dasar), kata jinaayah dijamakan karena ia mencakup banyak jenis perbuatan dosa. Kadang-
kadang ia mengenai jiwa dan anggota badan, baik disengaja ataupun tidak. Jinayah terdiri
atas dua macam, yaitu jinayah terhadap jiwa dan jinayah terhadap badan. Sebab-sebab
jinayah yaitu; membunuh, meminum khamar, berzina, qadzaf, mencuri, muharobah dan lain-
lain.
B. Saran
Karena keterbatasan pengetahuan kami, hingga hanya inilah yang dapat kami sajikan,
dan tentu saja masih sangat kurang dari sisi materinya, maka itu kami mengharapkan
masukan baik itu kritik maupun saran dari pembaca demi melengkapi kekurangan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.fkip-uninus.org/index.php/artikel-fkip-uninus-bandung/arsip-artikel/70-fiqih-jinayah
http://guruinformatika.blogspot.co.id/2014/04/makalah-tentang-jinayah-hukum-pidana_2.html